Berita / Sumatera /
10 Hektar Lahan HGU PT PHI Terbakar, Api Diduga dari Area ini
Pangkalan Kerinci, elaeis.co - Sekitar 10 hektar lahan kosong terbakar di areal HGU perusahaan sawit PT Permata Hijau Indonesia (PHI) di Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau. Lahan itu ditumbuhi semak belukar karena belum ditanami sawit.
Kasat Reskrim Polres Pelalawan AKP Kris Topel mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab terbakarnya lahan PT PHI. Sejumlah saksi diperiksa untuk mengumpulkan alat bukti.
"Dugaan awal sumber api dari lahan di Desa Kusuma yang berbatasan dengan lahan PT PHI, jaraknya kurang lebih 3 kilometer," kata Kris, Senin (29/7).
Baca juga: UNJA Gandeng APHI dan PT WKS Gelar Pelatihan Pengendalian Karhutla
Dia menyebutkan, kebakaran lahan awalnya diketahui dari patroli masyarakat peduli api (MPA) Desa Pangkalan Gondai. Temuan itu kemudian dilaporkan ke Bhabinkamtibmas.
"Pada Sabtu (27/7) kemarin api yang terpantau di Desa Kusuma merambat ke Desa Pangkalan Gondai tepatnya di lahan HGU milik PT PHI, titik api juga terpantau di aplikasi karhutla Dashboard Lancang Kuning," jelasnya.
Kapolsek Langgam Iptu Alferdo Krisnata Kaban mengatakan, 115 personel pemadam gabungan langsung melakukan upaya pemadaman. Terdiri dari Polres Pelalawan dan Polsek Langgam 20 personel, Damkar PT PHI 45 orang, PT NPM 15 orang, PT Parawira 10 orang, Masyarakat Peduli Api 10 orang, serta pemuda Desa Gondai 15 orang.
Baca juga: LPPHI Gugat PT CPI Terkait Dugaan Pencemaran Lingkungan
"Kita menggunakan peralatan berupa 5 unit mesin ministriker Damkar, 3 unit mesin mark 3, lalu 2 unit mesin sibahura, 1 unit mesin apung. Ada juga bantuan helikopter water bombing 2 unit," kata Edo.
Upaya pemadaman sempat tak berjalan mulus, tim gabungan mengalami kesulitan karena lokasi kebakaran lahan sejauh 3,5 jam dari Polres Pelalawan. Lahan yang terbakar juga berkontur gambut sehingga api sulit padam.
"Karakteristik lokasi lahan gambut kering sehingga apabila ada angin berhembus kencang, dahan dan kayu kering mudah terbakar. Angin di lokasi sangat kencang sehingga proses pemadaman menjadi sulit, bahkan akses menuju ke lokasi yang terbakar tersebut melewati semak belukar," jelasnya.
Komentar Via Facebook :