https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

11 Pabrik CPO di Mukomuko Hentikan Operasi Mulai 18 April

11 Pabrik CPO di Mukomuko Hentikan Operasi Mulai 18 April

Pabrik kelapa sawit di Mukomuko. foto: MC Mukomuko


Bengkulu, elaeis.co - Sejumlah pabrik pengolahan minyak sawit mentah atau CPO di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, akan berhenti beroperasi selama cuti bersama Idul Fitri 1444 Hijriah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, Budi Yanto SHut MM mengatakan, keputusan ini sudah disepakati dalam pertemuan antara 11 pimpinan perusahaan di ruang kerja Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mukomuko.

"Sudah kita sepakati. Dari hasil pertemuan yang dihadiri sebanyak 11 pimpinan perusahaan di ruang kerja Kepala DLH Mukomuko, bahwa untuk jadwal penutupan pabrik rencananya akan dilaksanakan pada 18 April atau tiga hari sebelum lebaran Idul Fitri dan buka lagi usai libur lebaran," ungkap Budi, Jumat (31/3).

Meski begitu, seminggu sebelum pabrik kelapa sawit berhenti beroperasi, mereka akan menyampaikan surat edaran ke petani sawit. Hal ini dilakukan untuk memberikan kepastian kepada petani kelapa sawit kapan hari terakhir pabrik menerima TBS kelapa sawit.

"Jadi seminggu sebelum pabrik kelapa sawit berhenti beroperasi, mereka akan menyampaikan surat edaran ke petani sawit," tuturnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Bengkulu, John Irwansyah Siregar mengatakan, keputusan pabrik untuk berhenti beroperasi selama libur lebaran merupakan hal yang biasa. 

"Ini sudah menjadi aturan dalam industri kelapa sawit, di mana seluruh pabrik wajib berhenti beroperasi pada saat lebaran," ujarnya.

John menambahkan bahwa penghentian operasional pabrik ini juga memberikan waktu bagi petani untuk merawat kelapa sawitnya dengan lebih baik. 

"Karena pabrik berhenti beroperasi, maka petani bisa memperpanjang waktu untuk menjual TBS yang dihasilkan. Selain itu, pabrik juga bisa melakukan perawatan mesin sehingga ketika dibuka kembali nanti, produksinya bisa lebih baik," tambahnya.

Selain itu, Ia menambahkan bahwa keputusan pabrik untuk berhenti beroperasi selama libur lebaran bukan hanya untuk memberikan waktu bagi petani, tetapi juga untuk memberikan waktu bagi karyawan pabrik untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan lebaran dengan tenang.

"Karyawan juga butuh waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan lebaran dengan tenang. Jadi, keputusan ini adalah keputusan yang tepat untuk semua pihak," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :