https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

13 Orang di Lingkaran Istana Jadi Komisaris BUMN

13 Orang di Lingkaran Istana Jadi Komisaris BUMN

Istana Merdeka (Wikimedia Commons Gunawan Kartapranata)


Jakarta, Elaeis.co - Sejumlah nama yang pernah mendukung pencalonan Presiden Jokowi maupun wakilnya dalam Pilpres sebelumnya mendapatkan kursi komisaris di perusahaan pelat merah. 

Pengangkatan itu dilakukan melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga sempat menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 lalu.

CNNIndonesia.com merangkum nama-nama yang diangkat Erick sebagai petinggi di perusahaan BUMN sejak 2020 lalu. Berikut nama-nama tersebut

Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank

Nama Abdi Negara santer menjadi pemberitaan dan banyak diperbincangkan di media sosial. Bukan karena Bandnya - Slank mengeluarkan album baru, melainkan nama Abdi yang juga dikenal dengan sebutan ??Abdee Slank diangkat menjadi Komisaris PT Telkom IndonesiaTbk (Persero).

Pengangkatan Abdee dilakukan oleh Erick melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, (28/5) kemarin.

Abdee adalah salah satu personel Slank, Band yang memang dikenal sebagai salah satu pendukung Jokowi bahkan sejak Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 lalu.

Ahmad Erani Yustika

Mantan Staf Khusus (Stafsus) Jokowi bidang ekonomi Ahmad Erani Yustika diangkat sebagai komisaris di PT Waskita Karya (Persero). Pengangkatan itu dilakukan saat diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020.

Ahmad sebelum diangkat menjadi komisaris adalah stafsus Jokowi sejak Mei 2018 hingga Oktober 2019. Dia berlatar pendidikan ilmu ekonomi, lulusan Universitas Brawijaya dan Universitas Georg August Gottingen, Jerman.

Selain menjadi Stafus, dia juga sempat menjabat sebagai dirjen pembangunan kawasan perdesaan dan dirjen pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi pada 2017-2018.

Dini Shanti Purwono

Selain Ahmad Erani, Stafsus Jokowi lainnya yang juga mendapat jatah sebagai komisaris di perusahaan berpelat merah adalahDini Shanti Purwono. Dia ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Perusahaan Gas Negara (Persero) alias PGN.

Dini menjadi stafsus Jokowi sejak awal periode kepemimpinan Kabinet Indonesia Maju pada Oktober 2019. Sebelum berada di lingkaran Istana, Dini merupakan salah satu juru bicara tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin pada kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.

Bambang Brodjonegoro

Bambang usai melepas jabatannya sebagai menteri, kemudian ditunjuk jadi petinggi Bukalapak dan Telkom Indonesia. Mantan Menteri Riset dan TeknologiBambang Brodjonegorodiangkat sebagai Komisaris Utama PT Telkom Indonesia Tbk(Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, (28/5).

Tak hanya itu, sebelumnya Bambang juga diangkat menjadi komisaris di platform e-commerce Bukalapak. Belum lama ini Bambang mundur dari jabatan Menteri Riset dan Teknologi karena kementerian yang dia pimpin digabungkan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Budiman Sujatmiko

Nama Budiman Sudjatmiko yang dulu aktif di DPR dari Fraksi PDI Perjuangan pun tak kehilangan jatah. Dia diangkat menjadi Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V (PTPNV).

Said Aqil

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj diangkat Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

Said Aqil merupakan salah satu ulama kharismatik yang cukup dikenal luas di kalangan masyarakat muslim, khususnya warga NU. Di bawah kepemimpinannya, PBNU tak segan menunjukan dukungannya untuk Jokowi.

Wishnutama

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Wishnutama Kusubandioditunjuk jadi komisaris di perusahaan e-commerceTokopedia. Tak hanya Tokopedia, Wisnutama juga dipercaya menjadi komisaris utama PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) dan Singapore Telecommunications Ltd (SingTel).

Eko sulistyo

Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Eko Sulistyo menjadi komisaris PT PLN (Persero). Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN. Eko Sulistyo bukan orang baru dalam birokrasi pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Kepresidenan (KSP) periode 2014-2019.

Eko juga diketahui merupakan mantan Tim Sukses Jokowi sejak di Solo. Ia membantu Jokowi memenangkan kursi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI. Ia merupakan sosok di balik gaya blusukan khas Jokowi.

Dyah Kartika Rini

Salah satu pendukung Jokowi sejak mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta Dyah Kartika Riniditunjuk sebagai Komisaris Independen PTJasa Raharja(Persero). Kartika merupakan pendukung Jokowi sejak mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Kala itu, ia mendirikan wadah relawan Jokowi-Ahok Social Media Volunteers atau Jasmev. Kerap dikenal dengan nama Kartika Djoemadi, Dyah sebelumnya menjabat sebagai komisaris di perusahaan pelat merah lainnya, PT Danareksa (Persero).

Gatot Eddy Pramono

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama PTPindad (Persero). Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pindad yang tercantum dalam surat nomor: SK-17/MBU/01/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pindad

Fadjroel Rachman

Juru Bicara Jokowi Fadjroel Rachman diangkat menjadi komisaris Waskita Karya (Persero) Tbk. Penunjukkan Fadjroel dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Waskita Karya yang digelar Kamis (4/6) ini.

Kang Dede

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Kristia Budiyarto menjadi Komisaris Independen menggantikan Hario Mumpuni. Kristia atau yang dikenal dengan sebutan Kang Dede adalah salah satu relawan Jokowi saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencalonkan diri sebagai presiden.

Zuhairi Misrawi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Zuhairi Misrawisebagai Komisaris Independen PTYodya Karya (Persero).

Zuhairi sendiri merupakan Politikus PDI Perjuangan.

Pria kelahiran Sumenep, Madura, ini dikenal sebagai penulis dan intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU). Ia merupakan anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sebelumnya, ia juga menjadi anggota tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres sebelumnya.

 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :