https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

17 Negara Sehaluan Pelajari Praktik Sawit Berkelanjutan di Indonesia

17 Negara Sehaluan Pelajari Praktik Sawit Berkelanjutan di Indonesia

Delegasi dari 17 negara sehaluan mendapat penjelasan tentang rantai pasok sawit saat berkunjung perkebunan ke Riau. foto: Kemlu RI


Jakarta, elaeis.co - Pelatihan Peningkatan Kapasitas untuk Pengelolaan Komoditas Berkelanjutan Berbasis Pertanian Rakyat untuk Negara Sehaluan (Like Minded Countries) telah sukses dilaksanakan di Kota Bogor, Jawa Barat, dan Kabupaten Siak, Riau.

Pelatihan ini adalah hasil kerja sama antara Kementerian Luar Negeri (kemlu) RI, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Indonesia (LDKPI).

Para peserta berkesempatan mengunjungi perkebunan kelapa sawit di Siak yang dikelola oleh petani rakyat. Perkebunan tersebut menggunakan praktik perkebunan berkelanjutan, dimana 80 petani telah tersertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Baca juga: Kunjungan Delegasi 17 Negara ke PT KTU Jadi Inspirasi Praktik Sawit Berkelanjutan

Perkebunan yang dikunjungi juga mengedepankan kearifan lokal dan konservasi hutan dalam pengelolaan kebun. Contohnya penggunaan bio pestisida dan pupuk organik. Perkebunan yang dikunjungi selama ini juga telah melakukan praktik keterlacakan dengan metode pemetaan polygon.

Staf Ahli Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kemlu RI, Adam M. Tugio, berharap peserta dapat belajar praktik terbaik dari perkebunan kelapa sawit di Riau terutama pada aspek keberlanjutan dan kontribusi petani rakyat terhadap industri kelapa sawit.

“Harapannya kunjungan ini memberikan pelajaran dan manfaat bagi peserta yang dapat dibawa kembali ke negara masing-masing,” katanya dalam siaran pers Kemenlu dikutip Selasa (9/7).

Baca juga: Indonesia Ajak Negara Sehaluan Berbagi Pengalaman Kembangkan Sawit Berkelanjutan

Sementara itu, Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Riau Elly Wardhani, menyebutkan, pelaku usaha dan petani rakyat telah berusaha keras untuk memenuhi sertifikasi ISPO dan berkomitmen agar semua komoditas perkebunan di Riau menggunakan praktik ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Harapannya ke depan kita sesama negara sehaluan dapat saling mendukung dalam praktik-praktik perkebunan yang berkelanjutan berbasis pada pertanian rakyat,” katanya.

Di Bogor, para peserta telah mengikuti sesi in-class dengan topik-topik yang meliputi hambatan, tantangan, dan peluang di sektor kelapa sawit; lessons learned dari proses sertifikasi ISPO dan keberlanjutan; dan praktik-praktik baik dalam perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. Para peserta juga melakukan diskusi mengenai praktik agrikultur yang baik dan berkelanjutan dari masing-masing negara peserta.

Ditya Agung Nurdianto, Direktur Perdagangan, Perindustrian, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual Kemlu RI, mengatakan bahwa tren perdagangan dan keberlanjutan di pasar global saat ini mengedepankan regulasi perlindungan lingkungan yang bisa menghambat alur perdagangan komoditas pertanian dan makanan.

Baca juga: Petani Sawit di Ketapang Jalani Pelatihan Sawit Berkelanjutan

“Indonesia selalu perjuangkan komoditas kelapa sawit yang berkelanjutan melalui diplomasi dan norm-setting di berbagai forum multilateral. Indonesia juga selalu berkomitmen pada praktik pertanian berkelanjutan,” ujarnya.

Pelatihan ini sangat bermanfaat dan menginspirasi untuk mencari gagasan dan solusi terkait pertanian berkelanjutan. Pelatihan ini penting dalam upaya membangun unified front dalam upaya pembangunan, serta memperkuat kerja sama negara-negara berkembang.

Diharapkan melalui pelatihan ini, para peserta dapat kembali ke negaranya dengan membawa ide dan ilmu yang dapat diimplementasikan di negara masing-masing terkait praktik perkebunan berkelanjutan.

Selain itu, diharapkan juga pelatihan ini dapat meningkatkan kerja sama dan kolaborasi antara Indonesia dan negara-negara peserta.


 

Komentar Via Facebook :