https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

190 Ha Kebun Petani Swadaya Diusulkan Diremajakan

190 Ha Kebun Petani Swadaya Diusulkan Diremajakan

Sutan Barumun Hasibuan, Ketua Gapoktan SAMADE Palas, saat hendak mengutip berondolan sawit di kebun miliknya. Foto: dok. pribadi


Sibuhuan, elaeis.co - 190 hektare (ha) kebun sawit milik para petani swadaya yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (gapoktan) Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara, didaftarkan untuk ikut Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

"Agak lambat memang proses pendataan lahan kami ini. Maklumlah, kami kan modal sendiri mengerjakan semua proses untuk ikut PSR ini," kata Sutan Barumun Hasibuan, Ketua Gapoktan SAMADE Palas, kepada elaeis.co, Senin (7/3/2022) siang.

Sekadar informasi, Gapoktan SAMADE Palas adalah organisasi legal binaan dari DPD Asosiasi SAMADE Palas yang diketuai oleh Junior Siregar. Selain membentuk gapoktan, dibentuk juga Koperasi SAMADE Palas untuk kegiatan unit usaha para petani setempat.

Sutan Barumun menerangkan, saat ini tahapan yang sudah dilalui adalah proses pemetaan kawasan perkebunan sawit mereka oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan ATR/BPN.

"Kalau yang dari KLHK sudah kami dapat surat keterangan bahwasanya kebun kami di luar kawasan hutan. Nah sekarang ini kami tinggal menunggu berkas dan surat keterangan dari ATR/BPN," kata dia.

Saat ini pihak ATR/BPN sendiri sedang memproses semua data dan keterangan legalitas lahan mereka, termasuk apakah tumpang-tindih dengan perkebunan sawit lainnya. 

"Alhamdullilah mungkin beberapa waktu ke depan keluarlah keterangan dari ATR/BPN. Nanti, dari situlah Dinas Pertanian dan Perkebunan Palas memberikan keterangan ke pihak provinsi, untuk kemudian dikirim ke BPDPKS. Mudah-mudahan tahun ini siaplah semua urusan pemberkasan itu," katanya.

Ia mengakui, para petani sawit swadaya yang tergabung dalam SAMADE semakin semangat untuk ikut PSR karena pihak perusahaan sawit setempat, terutama PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ), berkomitmen untuk membantu dalam pelaksanaan pendataan PSR di tahap kedua dan seterusnya.

Bantuan yang diberikan, kata Sutan, terutama dalam proses pemetaan lahan untuk kemudian hasilnya akan diserahkan ke KLHK. "Jadi, ANJ inilah nanti di PSR tahap kedua dan selanjutnya yang akan membiayai proses pemetaan lahan," jelasnya.

Pihaknya pun semakin bersyukur karena ANJ sudah menyatakan bersedia menampung panen tandan buah segar (TBS) dari kebun petani sawit yang ikut PSR.

"Ya sudah lumayan kali ini. Nanti dibantu proses PSR-nya, terus pas panen buah sawit kita sudah ada yang nampung. Jadi, enggak bingung lagi jual TBS kami yang berasal dari bibit sawit unggul dan bersertifikat," katanya. 


 

Komentar Via Facebook :