https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

24 Tewas, Presiden Meksiko Janji Selidiki Kecelakaan Kereta

24 Tewas, Presiden Meksiko Janji Selidiki Kecelakaan Kereta

Rel kereta layang Meksiko ambruk dan menewaskan setidaknya 24 orang. (Foto: Reuters/Luis Cortes)


Elaeis.co - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador berjanji akan melakukan penyelidikan untuk menemukan pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan kereta metro yang setidaknya menewaskan 24 warga.

Sebelumnya, rel layang tempat kereta melintas di ibu kota Meksiko ambruk dan menimpa ruas jalan di bawahnya pada Senin (3/5) malam. Jumlah korban tewas dan cedera terus bertambah setelah itu seiring evakuasi dari reruntuhan.

Sejumlah pihak pun mempertanyakan tentang standar konstruksi dan pemeliharaan pada jaringan infrastruktur yang digunakan oleh jutaan orang setiap hari itu.

"Penyelidikan menyeluruh akan dilakukan untuk mengetahui kebenaran," kata Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, Rabu (5/5) dikutip dari AFP. Ia menambahkan bahwa pakar internasional independen akan direkrut untuk membantu jaksa dalam penyelidikan tersebut.

"Kita tidak bisa berspekulasi, apalagi menyalahkan terduga pelaku tanpa bukti," ucapnya.

Jalur metro, yang merupakan jaringan terbaru di Mexico City, dibangun ketika Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard menjadi Wali Kota pada 2006-2012. Ebrard sendiri dikenal sebagai sekutu dekat Lopez Obrador.

"Saya menyerahkan diri sepenuhnya kepada pihak berwenang," kata Ebrard, yang dinilai sebagai salah satu kandidat kuat capres 2024 dari partai yang berkuasa.

Bagian jalur metro yang ambruk itu disebut dibangun oleh salah satu perusahaan milik miliarder Meksiko Carlos Slim. Juru bicaranya pun membenarkan informasi itu.

Pada 2014, pengganti Ebrard di kursi Wali Kota Mexico City, Miguel Angel Mancera, menangguhkan operasional puluhan stasiun di jalur metro yang sama karena perbaikan akibat keausan yang berlebihan.

Sebuah studi pun menyimpulkan bahwa ada masalah dengan desain, pengoperasian, dan pemeliharaan lintasannya.

Ricardo de la Torre, seorang warga Mexico City yang tinggal di dekat Line 12, mengatakan bahwa dia mengkhawatirkan kualitas jalan layang karena kereta yang melaju membuat gedung-gedung di dekatnya berguncang.

"Dengan fakta sederhana itu kami tahu bahwa konstruksinya buruk," ujar dia.

Fernando Espino, pemimpin serikat pekerja kereta bawah tanah, mengatakan kepada saluran televisi Milenio bahwa para insinyur telah melaporkan kegagalan di saluran dalam berbagai kesempatan.

"Itu bisa saja kelalaian. Mereka tidak menganggapnya serius," tambahnya, mencatat bahwa tidak seperti jalur metro lain, nomor 12 dikelola oleh perusahaan eksternal.

Dari lokasi kecelakaan, gerbong terlihat tergantung di jembatan layang metro di selatan ibu kota dalam jalinan kabel yang kusut.

Walikota Mexico City Claudia Sheinbaum menyebut beberapa anak di bawah umur termasuk di antara 24 korban tewas, dengan hampir 80 orang lainnya dirawat di rumah sakit.

Operasi penyelamatan terpaksa dihentikan sebentar pada malam hari karena dikhawatirkan rongsokan terlalu tidak stabil, namun kemudian dilanjutkan dengan bantuan alat berat crane.

Sebagian besar dari mereka yang tewas belum diidentifikasi secara resmi.

Insiden kali ini terjadi lebih dari setahun setelah dua kereta bawah tanah bertabrakan di Mexico City, dan menyebabkan satu orang tewas dan sekitar 40 lainnya terluka.

Pada Januari tahun ini, satu orang meninggal dan 29 orang menderita luka menghirup asap dalam kebakaran di pusat kendali metro.

Jauh sebelumnya, tabrakan juga terjadi antara dua kereta metro, pada Oktober 1975, yang menyebabkan 23 orang tewas dan 55 terluka, dan sempat menjadikannya kecelakaan terburuk. Dikutip CNN Indonesia.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :