Berita / Serba-Serbi /
30 Ekor Gajah Liar Nongol Lagi, Tanaman Sawit dan Pisang Rusak
Aceh Timur, elaeis.co - Konflik antara satwa dilindungi dengan manusia kembali terjadi di Kabupaten Aceh Timur, Aceh.
Sabtu (26/11), sekitar 30 ekor kawanan gajah liar merusak tanaman sawit dan pisang milik Rajali, warga Dusun Blang Perak, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak.
Hendra, warga Ranto Peureulak, mengatakan, kawanan gajah datang bergerombol dan meluluhlantakkan apa saja yang dilewatinya. "Gajah terbagi dalam kelompok. Sudah sebulan terakhir bergantian datang," sebutnya.
Selain sawit dan pisang, menurutnya, satwa dilindungi itu juga merusak batang kakao dan pinang di kebun warga. "Masyarakat rugi, saat ini tidak ada yang berani pergi ke kebun," ungkapnya.
Dia berharap petugas BKSDA lebih aktif patroli dan menggiring gajah kembali ke hutan agar tidak berkonflik dengan manusia.
Setelah mendapat informasi adanya satwa liar yang dilindungi kembali mengamuk, pihak Polsek Ranto Peureulak langsung berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Conservation Response Unit (CRU) dan Forum Konservasi Leuser (FKL).
"Lalu dilakukan upaya penghalauan gajah dengan menggunakan mercon. Gangguan gajah hanya bisa diatasi dengan penghalauan karena satwa ini tidak bisa ditangkap, keberadaannya dilindungi negara," jelas Kapolres Aceh Timur, AKBP Andy Rahmansyah, melalui keterangan resmi Humas Polres Aceh Timur.
Dijelaskannya, penggunaan petasan atau mercon ini dilakukan untuk mencegah agar kawanan gajah tersebut tidak lagi masuk ke perkebunan masyarakat.
"Penggunaan mercon dinilai sangat efektif untuk menghalau gajah dan tidak melanggar aturan maupun ketentuan dari pemerintah," tutupnya.
Komentar Via Facebook :