https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

63 Pasien Covid Meninggal, Ini Penjelasan RSUP Dr Sardjito

63 Pasien Covid Meninggal, Ini Penjelasan RSUP Dr Sardjito

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta (Dok. Humas Jogja)


Jakarta, Elaeis.co - Sebanyak 63 pasien yang menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta meninggal dalam waktu kurang dari 24 jam. Pasien ini meninggal bersamaan dengan menipisnya stok oksigen yang dimiliki akibat melonjaknya pasien Covid-19. 


Dalam keterangan yang diterima iNews.id, dikatakan 63 pasien meninggal tersebut akumulasi dari hari Sabtu pagi (3/7) sampai Minggu pagi (4/7). Sedangkan yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB sebanyak 33 pasien


“Dalam kondisi tersebut, semua pasien yang tidak tersuplai oksigen central maka dalam pelayanannya tetap tersuplai menggunakan suplai oksigen tabung. Salah satunya bantuan dari Polda DIY sejumlah 100 tabung tersebut," terang Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Rukmono Siswishanto dalam keterangan tertulis Minggu (4/7).


Begitu juga dengan menipisnya ketersediaan oksigen yang terjadi sudah diantisipasi sebelumnya. Pada tanggal 29 Juni, RSUP Dr Sardjito telah berkoordinasi dengan penyedia oksigen diantaranya PT Samator dan PT Surya Gas untuk mendapatkan pasokan oksigen secara rutin dan memenuhi kebutuhan. Pada hari Sabtu (3/7) siang, kondisi oksigen di rumah sakit mulai menipis.


“Dengan kondisi ini maka telah dilakukan berbagai koordinasi dan persiapan, termasuk pertemuan lanjutan untuk memastikan kecukupan persediaan oksigen dengan penyedia. Hal ini mengingat kebutuhan oksigen dan jumlah pasien yang makin banyak di RSUP Dr Sardjito berakibat menipisnya persediaan baik untuk oksigen central berupa liquid maupun oksigen tabung,” ujarnya.


Kondisi oksigen menipis ini juga dipengaruhi masuknya pasien secara bersamaan pada Jumat (2/7) yang memengaruhi kebutuhan oksigen semakin meningkat. Pihak RSUP Dr Sardjito langsung melakukan pengaturan ulang semua penggunaan oksigen yang dipakai pasien. 


Manajemen juga mengirimkan surat permohonan dukungan kepada Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Gubernur, BPBD, Dinas Kesehatan, Persi dan Dewan Pengawas yang intinya melaporkan Direktur RSUP Dr Sardjito Yogyakarta sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dari penyedia maupun tempat lain. 


Hanya saja sampai Sabtu (3/7) pukul 15.00 WIB rumah sakit masih mengalami kendala dan pasokan oksigen yang diperkirakan paling cepat sampai pada hari Minggu (4/7)  pukul 12.00 WIB. Persediaan oksigen sentral saat itu mengalami penurunan mulai pukul 16.00 WIB sampai dengan kehabisan persediaan oksigen yang diperkirakan pada pukul 18.00 WIB. Namun pada kenyataannya oksigen central habis pada sekitar pukul 20.00 WIB. 


Untuk penanganan pasien pihaknya kemudian  beralih menggunakan oksigen-oksigen tabung atau oksigen cadangan yang ada termasuk mendapat pinjaman dari RS Akademik UGM dan RSGM /FKG UGM serta Polda DIY. 


“Pukul 00.15 WIB bantuan Polda DIY sebanyak 100 tabung datang dan langsung didistribusikan ke bangsal-bangsal perawatan sambil menunggu kedatangan pasokan dari penyedia oksigen,” katanya. 


Selanjutnya pada pukul 03.40 WIB truk oksigen liquid pertama sudah masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen central sudah berfungsi kembali. Di susul truk kedua pada pukul 04.45 WIB  masuk pula mengisi tabung central oksigen.


“Dengan masuknya oksigen ke tabung central, akhirnya menggunakan oksigen sentral,” katanya. 


Untuk penanganan pasien Covid-19, RSUP Dr Sardjito telah menyediakan bed untuk pasien Covid-19 secara optimal sebanyak 35% dari total tempat tidur, namun pasien yang datang jauh lebih banyak dari kemampuan daya tampung rumah sakit.

 

Komentar Via Facebook :