https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

667 Hektare Kebun Betung Krawo Di-replanting Pakai Benih yang Toleran Ganoderma

667 Hektare Kebun Betung Krawo Di-replanting Pakai Benih yang Toleran Ganoderma

Penanaman perdana bibit kelapa sawit dimulai oleh Komisaris Utama PTPN VII Nurhidayat, Komisaris R Wiwin Istanti, dan SEVP Operation I PTPN VII Budi Susilo. foto: Humas PTPN VII


Banyuasin, elaeis.co - Lebih 100 ribu batang bibit kelapa sawit disiapkan untuk program tanam ulang (replanting) seluas 667 hektare kebun PTPN VII Unit Betung Krawo, Desa Srikembang, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Penanaman perdana bibit kelapa sawit berlangsung di Afdeling 8 Desa Srikembang dan dimulai oleh Komisaris Utama PTPN VII Nurhidayat, Komisaris R Wiwin Istanti, dan SEVP Operation I PTPN VII Budi Susilo. 

Manajer PTPN VII Unit Betung Krawo, Heria Kusworo, menyatakan komitmen jajarannya menjalankan program replanting ini. Menurutnya, replanting adalah proyeksi masa depan perusahaan yang juga akan menjadi gambaran nyata nasib seluruh karyawan, terutama yang bertugas di Betung Krawo.

"Saya sebagai manajer di unit ini menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dewan Komisaris, Board of Management, dan seluruh pihak yang kemudian memilih Betung Krawo sebagai lokasi replanting. Ini adalah masa depan kami, masa depan kita semua," katanya melalui keterangan resmi Humas PTPN VII.

Ia menjelaskan, secara teknis proses replanting di Betung Krawo telah dilaksanakan dengan kultur teknis yang sangat ketat. Benih yang digunakan adalah produksi Socfin dan PPKS Medan yang toleran terhadap penyakit ganoderma dan direkomendasikan dari Holding Perkebunan Nusantara.

"Kami pakai benih unggul dari Socfin MT Gano dan PPKS 540 NG (Next Generation). Pembibitan sudah dilaksanakan sejak satu tahun yang lalu dan diharapkan pada usia tiga tahun sudah mulai produksi kategori TM-1 ( Tanaman Menghasilkan I) dengan target produksi 21 ton per hektare," bebernya.

Nurhidayat kembali mengingatkan tentang krusialnya investasi, terlebih replanting tanaman. Menurutnya, selain mahal dan lama, tanam ulang adalah titik awal menentukan proyeksi masa depan.

 

"Jangan main-main dengan investasi tanaman ini. Sekali gagal, kita akan kehilangan momentum sangat besar. Oleh karena itu, saya kasih challenge kepada tim Betung Krawo untuk memastikan di akhir 2026 melaporkan bahwa tanaman ini sudah panen dengan produktivitas 21 ton per hektare," tegasnya.

Dia yakin, jika standar teknis dijalankan dengan benar, standar waktu, standar biaya, dan standar kerja dipatuhi, maka hasil replanting akan sesuai dengan harapan.

SEVP Ops. I PTPN VII Budi Susilo juga mengaku optimistis dengan program replanting ini. Secara keseluruhan PTPN VII telah memulai program replanting untuk kelapa sawit pada 2022/2023 seluas 2.437 hektare.

"Secara berangsur, tanam ulang sudah dimulai dari Unit Sungai Lengi seluas 1.770 hektare dan dilanjutkan di Unit Betung Krawo seluas 667 hektare," sebutnya.

Secara kultur teknis, replanting kelapa sawit di PTPN VII dilakukan dengan teknik terkini. Setiap hektare akan ditanam 143 batang dengan jarak sebilan meter dan bersilang di tengahnya berjarak 7,8 meter.

"Dan yang sangat krusial, kami pakai benih toleran terhadap penyakit ganoderma. Sebab, penyakit akar ini belum ketemu penangkalnya ketika tanaman sudah tumbuh. Mohon doa kita semua atau ikhtiar ini," kata dia.

 

Komentar Via Facebook :