https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

8 Pabrik di Bengkulu Tak Lagi Beli Sawit Petani

8 Pabrik di Bengkulu Tak Lagi Beli Sawit Petani

Kadis TPHP Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan bersama anggota Komisi II DPRD melihat tumpukan TBS di PT APLS Kabupaten Kaur. (Ist)


Bengkulu, elaeis.co - Dari 30 pabrik minyak sawit mentah yang beroperasi di Provinsi Bengkulu, 8 di antaranya menghentikan sementara pembelian tandan buah segar (TBS) sawit petani.

Penghentian dilakukan lantaran tanki penyimpanan minyak sawit mentah atau CPO sudah penuh karena sulit di ekspor.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan saat meninjau langsung aktivitas pabrik di Bengkulu Selatan dan Kaur pada Jumat (3/6) kemarin.

Ricky melakukan peninjauan didampingi Sekretaris Komisi II DPRD Bengkulu Yevri Sudianto dan anggota Sri Rezeki. Tidak hanya satu pabrik yang mereka tinjau. Namun ada beberapa yakni pabrik PT Anugrah Pelangi Sukses (APLS) di Desa Beriang Tinggi, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur, PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL) di Desa Air Sulau Kecamatan Kedurang Ilir dan PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan. 

"Kedatangan kita ke pabrik-pabrik untuk memastikan perkembangan harga TBS," kata Ricky kepada elaeis.co, Sabtu (4/6).

Ricky meminta agar semua pabrik membeli TBS petani sesuai dengan harga yang ditetapkan Pemprov, Rp 2.159 per Kg dengan toleransi 5 persen yakni terendah Rp 1.857 per Kg dan tertinggi Rp 2.461 per Kg.

"Laporan ke kita, pabrik justru menurunkan harga TBS secara sepihak. Misalnya, harga TBS di pabrik Bengkulu Selatan hanya Rp 1.400 per Kg. Ini sangat kita sayangkan," kata Ricky. 

Begitu pula dengan pabrik yang menghentikan sementara pembelian TBS dari petani, Ricky meminta agar pabrik-pabrik tersebut kembali membelinya.

"Kita memang prihatin dengan harga yang ditetapkan oleh pabrik di bawah penetapan Pemprov, tapi saat ini yang terpenting itu pabrik jangan hentikan pembelian TBS dari," kata Ricky.

Adapun pabrik yang sudah menolak pembelian TBS di Provinsi Bengkulu, 4 pabrik di Kabupaten Mukomuko, 2 pabrik di Bengkulu Tengah dan 1 pabrik di Bengkulu Utara serta yang terbaru 1 pabrik di Kaur. 

"Meskipun saat ini harga pembelian TBS rendah, kita masih maklumi yang penting pabrik membelinya. Kasihan petani jika TBS-nya tidak ada yang beli," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :