https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Ada Indikasi Pilih Kasih Terhadap Pengusul PSR

Ada Indikasi Pilih Kasih Terhadap Pengusul PSR

Ilustrasi peremajaan kebun sawit (Facebook)


Pekanbaru, Elaeis.co - Realisasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Provinsi Riau tahun ini masih sangat rendah. Dari 26.500 hektar target yang diberikan pemerintah pusat, sampai saat ini capaian PSR baru sekitar 500 hektar.

Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Sugianto, meminta Pemprov Riau dan pemerintah kabupaten/kota se-Riau menaruh perhatian khusus terhadap masalah ini. Petani harus dibantu agar PSR bisa terealisasi semaksimal mungkin.

“Sebenarnya sudah banyak yang mengajukan. Maka dari itu, dinas terkait di kabupaten/kota harus memfasilitasi petani yang mau ikut PSR supaya cepat dapat rekomendasi teknis atau rekomtek,” katanya kepada Elaeis.co, Senin (11/10/2021).

Menurutnya, saat ini banyak petani yang seakan dipersulit untuk mengajukan peremajaan atau replanting sawit. Inilah salah satu penyebab minimnya capaian PSR di Riau.

“Realisasi itu rendah karena dinas kabupaten susah memfasilitasi, jual mahal kalau sama petani mandiri. Tapi kalau yang bekerja sama dengan perusahaan, itu rata-rata cepat prosesnya. Kan ini perlu dipertanyakan. Kenapa kalau petani mandiri mau replanting dipersulit, sedangkan ketika perusahaan menggandeng petani, mereka mempercepat,” sebutnya.

Dia mengatakan, saat ini banyak masyarakat enggan bekerja sama dengan perusahaan dalam pelaksanaan program PSR yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Penyebabnya, budget replanting yang dipatok oleh perusahaan cukup tinggi. Sementara dana yang diberikan oleh BPDPKS hanya Rp 30 juta per hektar dan maksimal lahan yang bisa diikutsertakan hanya 4 hektar per kepala keluarga.

“Rata-rata perusahaan minta Rp 60 juta untuk replanting 1 hektar sawit, jadi harus pinjam menutupi kekurangan dananya. Masyarakat mana mau, petani sekarang sudah pintar. Jadi kalau ditanya kenapa capaian PSR rendah, ya salah satunya karena itu,” ungkapnya.

Dia juga mengingatkan kepada seluruh dinas terkait tidak bermain dengan dana replanting. “Ini harus diketahui masing-masing kepala daerah, berikan perhatian khusus kepada dinas terkait supaya mereka tidak bermain di uang replanting dan bermain mata dengan perusahaan,” tegasnya.


 

Komentar Via Facebook :