https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Ada Penetapan Harga TBS Timur-Barat di Aceh

Ada Penetapan Harga TBS Timur-Barat di Aceh

Sekretaris DPW Apkasindo Provinsi Aceh, Fadhli Ali. foto: dok. pribadi


Banda Aceh, elaeis.co - Tiga hari lalu Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh kembali menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit untuk sebulan ke depan. 

Hanya saja, ada yang unik dalam penetapan harga ini. Kalau provinsi lain umumnya hanya satu harga, di 'Negeri Serambi Mekah' ini justru dua harga; Barat dan Timur. 

"Kalau di Aceh diistilahkan harga Barat-Selatan dan harga Timur-Utara," cerita sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh, Fadhli Ali, saat berbincang dengan elaeis.co, tadi siang. 

Lelaki 50 tahun ini merinci, wilayah Timur-Utara antara lain; Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa dan Aceh Temiang.

Sementara wilayah Barat-Selatan antara lain; Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, aceh Barat Daya (Abdya), Simeulu, Aceh Selatan, Subulussalam dan Singkil.

"Harga di wilayah Timur-Utara selalu lebih tinggi ketimbang Barat-Selatan. Indeks 'K' juga begitu," terang ayah 4 anak ini. 

Fadhli kemudian menyodorkan dua lembar hasil penetapan harga tiga hari lalu yang diteken langsung oleh Kadis Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, Cut Huzaimah dan Ketua Tim Penetapan dan Pemantauan Harga Pembelian TBS yang juga Kabid Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Nurlaila.

Di lembaran yang berlaku sampai minggu kedua November 2021 itu disebutkan, harga tertinggi TBS wilayah Timur-Utara adalah Rp2.645 dan Indeks "K" 87.74%. Tapi untuk wilayah Barat-Selatan, harga tertinggi TBS hanya Rp2.589 dengan Indeks 'K' 85,89%. 

Padahal rata-rata harga Crude Palm Oil (CPO) maupun Kernel di dua wilayah ini sama; Rp12.520,26 dan Rp6.748,44. 

"Perbedaan harga ini terjadi lantaran faktor jarak angkut. CPO yang dari Barat-Selatan musti diangkut dulu melalui jalan darat ke pelabuhan pengumpul yang ada di wilayah Timur-Utara. Dari sana, CPO baru diangkut ke Belawan (Sumatera Utara)," makin dalam Fadhli cerita. 

Oleh situasi semacam inilah kata Fadhli, ongkos angkut CPO dipukul rata Rp440 perkilogram. "Tapi Aceh Singkil dan Subulussalam ada juga yang langsung mengirim ke Belawan lantaran lebih dekat. Itu pula makanya, di dua daerah ini, harga TBS lebih tinggi ketimbang kabupaten lain yang ada di wilayah Barat-Selatan," katanya. 

Fadhli tak bisa memastikan sampai kapan situasi semacam ini berhenti. "Yang bisa saya pastikan, sepanjang pelabuhan ekspor tidak ada di Aceh, situasi ini akan seperti ini terus. Miris memang. Sebab sebelum 1832 saja, pelabuhan ekspor sudah ada di Aceh, masak sekarang enggak ada," keluhnya. 


 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :