Berita / Nusantara /
Ada Tahapan Untuk Pulih, Petani Kudu Sabar
Jakarta, elaeis.co - Presiden Joko Widodo secara resmi telah umumkan pencabutan larangan ekspor bahan baku dan minyak goreng. Kendati begitu kebijakan ini baru akan diberlakukan mulai tanggal 23 Mei 2022 nanti.
Meski larangan telah diumumkan, belum tampak ada perubahan pada harga tandan buah segar (TBS) yang signifikan.
Menurut Sekertaris Jenderal DPP APKASINDO Perjuangan, Sulaiman H Andi Loeloe, dampak perubahan pasca-larangan itu dicabut masih membutuhkan proses. Ia menyebut, ada beberapa tahapan yang harus ditunggu hingga kondisi kembali pulih seperti sedia kala.
"Saat ini kondisi tanki penyimpanan di beberapa PKS di Sumsel misalnya masih dalam keadaan penuh. Bahkan tanki kedua bisa saja penuh hari ini. Tentu PKS masih mengerem untuk membeli hasil kebun petani," ujarnya kepada elaeis.co, Sabtu (21/5).
Secara teknis, memang PKS seharusnya bisa melakukan pengurasan dengan menimbun CPO tersebut ke mobil-mobil tangki yang ada. Namun melimpahnya buah kelapa sawit yang ada di dalam PKS juga menjadi kendala, agar antrian panjang TBS di luar PKS dapat terurai.
Kondisi itu dapat dipahami bahwa PKS belum akan menaikan harga TBS milik petani. "Jadi, hukum ekonomi belum berjalan," tegasnya.
Ia memprediksi, satu pekan usai pencabutan larangan itu resmi diberlakukan pemerintah baru dampak itu akan terasa. Kendati begitu besar kemungkinan kata Andi, perusahaan masih akan memberlakukan harga sesuai dengan harga CPO lokal. Belum berpatokan dengan harga CPO internasional.
"Kita semua tau, gara-gara kebijakan larangan ekspor beberapa waktu lalu, petani dirugikan. Bahkan sampai Rp11 triliun jika diakumulasikan dengan jumlah hasil produksi pertahunnya," paparnya.
Untuk itu, Andi yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Perkebunan Kadin Sulsel mengaku sangat apresiasi pencabutan larangan ekspor yang telah diumumkan langsung oleh orang nomor satu di negara ini.
"Kami sangat berterimakasih kepada Pak Jokowi. Termasuk kepada Pak Mentan yang sudah ikut memperjuangkan petani kelapa sawit. Ini adalah bukti dukungan terhadap sektor perkebunan sawit. Kita juga bangga dengan perjuangan seluruh asosiasi kelapa sawit se-Nusantara," paparnya.
Komentar Via Facebook :