Berita / Lingkungan /
Adu Argumen Program KLHK, Versi NGO dan Apkasindo
Pekanbaru, Elaeis.co - Strategi Jangka Benah (SJB) merupakan salah satu metode langkah pemerintah melalui KLHK untuk menyelesaikan dan penataan perkebunan kelapa sawit khususnya di kawasan hutan. Bahkan juga dinilai dapat menyelesaikan permasalahan tumpang tindih dalam pemanfaatan kawasan hutan.
Sebuah kebijakan, tentunya mendapat beragam respon dari sejumlah pihak. Baik yang pro maupun kontra terhadap program itu.
Dari kaca mata World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia langkah ini perlu mendapat dukungan.
"Inisiatif menghutankan kembali kawasan yang terkonversi menjadi kebun sawit perlu didukung. Namun terkait SJB secara khusus, sebaiknya ditanyakan ke pihak Yayasan KEHATI dan Universitas Gajah Mada sebagai pembuat konsep," ujar Act Chief Conservation Officer WWF, Aditya Bayunanda melalui tim komunikasinya, Dewi, Rabu (03/11).
Dukungan penerapan SJB tadi juga datang dari Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari). Menurut Jikalahari SJB adalah strategi terbaik saat ini untuk pulihkan hutan yang dirusak korporasi sawit.
"Hanya saja bagaimana pemerintah mengawasi korporasi dan cukong tanam tanaman hutan di sela-sela sawit? Nah ini yang perlu dibuat regulasinya oleh KLHK," ujar Koordinator Jikalahari, Made Ali.
Sementara Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr. Gulat Manurung, MP.,C.APO memaparkan Strategi Jangka Benah harus diperjelas diterapkan pada tipologi kawasan hutan yang bagaimana.
"Tidak boleh semena-mena KLHK menerapkan operasional UUCK, semua turunannya harus patuh ke roh omnibus law. Ini negara hukum, jangan nanti KLHK hanya capek meladeni gugatan masyarakat. Ya karena yang itu tadi, bahwa Jangka Benah ini sangat abu-abu," katanya.
"Dan anehnya yang disasar oleh pengistilahan NTFP ini kok hanya Petani ya? Bagaimana dengan Perusahaan yanh dalam kawasan hutan?" bebernya.
Menurut Gulat, belum jelas sejauh mana SJB memastikan kesejahteraan letani yang selama ini sudah terbukti berpuluh-puluh tahun ditopang oleh ekonomi kelapa sawit yang sangat sustain dari aspek ekologi, ekonomi dan sosial.
"Apakah sudah ada riset tentang SJB ini?Jangan menguji coba ke petani sawit (kelinci percobaan), fatal akibatnya. Dan hal ini sudah tidak sesuai dengan roh UUCK dan SDGS," tutupnya.
Komentar Via Facebook :