https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Agar Tidak Ketinggalan Informasi, Petani Sawit Harus Aktif di Dunia Digital

Agar Tidak Ketinggalan Informasi, Petani Sawit Harus Aktif di Dunia Digital

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi MPd. Foto: Dirgantara/Elaeis


Bengkulu, elaeis.co - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu meminta petani sawit tidak hanya aktif membaca buku tentang budidaya tanaman sawit, tetapi juga harus aktif di dunia digital. 

Sebab banyak informasi terkait budidaya tanaman sawit yang bertebaran di dunia digital, khususnya media sosial digital.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi MPd mengeluarkan arahan penting kepada seluruh petani sawit di wilayah Bengkulu. 

Menurut Meri, para petani sawit seharusnya memiliki kehadiran aktif di platform sosial media seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Langkah ini diambil dengan tujuan agar para petani tidak hanya terampil dalam membaca buku, tetapi juga mampu menjadi melek di dunia digital.

"Petani sawit jangan hanya rajin baca buku, mereka juga harus melek dunia digital agar kita tidak ketinggalan informasi atau ketinggalan zaman," tegas Meri, Kamis (14/12).

Arahannya tidak hanya sebatas pada peningkatan literasi digital, tetapi juga sebagai upaya agar para petani dapat terus mengikuti perkembangan informasi dan teknologi. 

Meri memahami pentingnya terlibat dalam dunia digital sebagai sarana untuk memperluas wawasan dan menjaga agar tidak tertinggal dalam perkembangan zaman.

"Kami ingin petani sawit bisa memperluas wawasan dan menjaga agar tidak tertinggal dalam perkembangan zaman," tuturnya.

Selain itu, Kepala DPK Provinsi Bengkulu menyoroti peran sosial media dalam mempromosikan produk petani sawit. Dengan kehadiran aktif di berbagai platform, para petani dapat lebih mudah menjual hasil pertanian mereka dan membangun jejaring dengan pelaku industri terkait.

"Petani sawit juta bisa menjual hasil pertanian mereka dan membangun jejaring dengan pelaku industri terkait," tuturnya.

Dalam konteks ini, Meri Sasdi memberikan dukungan kepada petani sawit untuk mengikuti pelatihan dan workshop terkait penggunaan sosial media. 

Langkah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang potensi pemasaran dan komunikasi yang dapat diakses melalui platform digital.

"Kami ajak petani sawit untuk mengikuti pelatihan dan workshop terkait penggunaan sosial media. Langkah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang potensi pemasaran dan komunikasi yang dapat diakses melalui platform digital," ujarnya.

Pemprov Bengkulu juga tengah mengkaji kemungkinan memberikan insentif kepada petani sawit yang aktif berkontribusi dalam dunia digital.

Langkah ini sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya para petani dalam mengadopsi teknologi dan berpartisipasi aktif dalam memajukan sektor pertanian sawit di Provinsi Bengkulu.

"Masih kami kaji, kalau mendukung kami akan memberikan insentif kepada petani sawit yang aktif berkontribusi dalam dunia digital," pungkasnya.
 

Komentar Via Facebook :