Berita / Serba-Serbi /
Akademisi Bengkulu Diminta Perbanyak Riset Pemanfaatan Limbah Cair Sawit
Bengkulu, elaeis.co - Limbah cair sisa produksi minyak sawit (CPO) yang dikenal dengan sebutan Palm Oil Mills Effluent (POME) belum dimanfaatkan secara maksimal di Provinsi Bengkulu.
Bahkan limbah POME kerap memicu protes masyarakat karena mencemari sungai dan lingkungan.
Itu sebabnya Rektor Universitas Bengkulu (Unib), Retno Agustina Ekaputri, mendorong para akademisi dan peneliti di kampusnya untuk melakukan riset yang lebih intensif dalam rangka memaksimalkan pemanfaatan limbah sawit atau POME.
Menurutnya, POME memiliki potensi yang sangat besar untuk diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah. "POME mengandung senyawa organik yang kaya dan berpotensi sebagai sumber bahan baku untuk industri farmasi, listrik, dan pupuk organik," kata Retno, Minggu (11/6).
Ia menambahkan bahwa pemanfaatan POME juga dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan begitu, pencemaran air dan tanah dapat diminimalisir.
"Dengan memaksimalkan pemanfaatan POME, kita juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh limbah kelapa sawit," jelasnya.
Dalam rangka menggali potensi tersebut, Unib telah mendorong para dosen dan mahasiswa yang berkompeten di bidang kimia, biologi, dan teknik lingkungan. "Kita minta dosen dan mahasiswa yang berkompeten untuk mengidentifikasi cara-cara inovatif dalam memanfaatkan POME secara optimal," tuturnya.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mendukung inisiatif Unib mengembangkan riset untuk memanfaatkan POME. "Kami berharap hasil riset ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pemanfaatan limbah kelapa sawit dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," ujarnya.
Komentar Via Facebook :