https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Alasan Kemarau, PT Sinar Bengkulu Selatan Mulai Pelit Air, Warga Kecewa!

Alasan Kemarau, PT Sinar Bengkulu Selatan Mulai Pelit Air, Warga Kecewa!

PT Sinar Bengkulu Selatan batasi air bersih untuk warga sekitar. (Ist)


Bengkulu, elaeis.co - Warga sangat kecewa dengan sikap manajemen perusahaan kelapa sawit PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS). Pasalnya, perusahaan membatasi air bersih untuk warga dengan dalih musim kemarau.

Seperti Sinarudin (49), warga Dusun Padang Lakaran, Desa Pasar Pino, Kecamatan Pino Raya. Ia mengaku kecewa dengan sikap manajemen perusahaan karena membatasi warga mengambil air di waduk mereka.

Padahal, selama ini perusahaan telah memanfaatkan air Sungai Selali untuk mengisi waduk mereka yang diolah menjadi air bersih. Mestinya perusahaan menggunakan peralatan sendiri untuk mengatasi masalah tersebut.

"Kan mereka punya alat sedot untuk isi waduk. Jika PT SBS bilang waduk kering karena kemarau, dasar mereka saja yang tidak ingin sedot air dengan jumlah besar. Atau ini hanya kilah mereka untuk mengelabui masyarakat," kata Sinarudin, kemarin.

Bahkan, dugaan kuat PT SBS secara sengaja membuang limbah pengolahan minyak kelapa sawit ke Sungai Selali, yang mengakibatkan perubahan kualitas air sungai.

Sebab, sejak perusahaan berhenti beroperasi setelah meledaknya tabung sterilizer pada tahun 2022, kualitas air Sungai Selali kembali normal.

"Namun, saat PT SBS kembali beroperasi pada 1 September lalu, sungai Selali mulai terlihat hitam pekat dan mengeluarkan bau tak sedap, yang menunjukkan bahwa perubahan tersebut disebabkan oleh limbah dari pabrik CPO mereka," ujar Sinarudin.

Sinarudin dan sejumlah warga lainnya mendesak PT SBS untuk segera melakukan perbaikan dan mengembalikan ekosistem Sungai Selali sebaik mungkin.

Warga juga ultimatum perusahaan jika tidak bertindak mengembalikan ekosistem sungai, masyarakat bersama Aliansi Pemuda Pino Raya dan tokoh masyarakat lainnya, akan melakukan demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk protes terhadap tindakan perusahaan yang dianggap merugikan masyarakat dan lingkungan setempat.

"Kami minta perusahaan mengembalikan ekosistem Sungai Selali sebaik mungkin, kalau tidak kami akan menggelar aksi," tuturnya.

Komentar Via Facebook :