https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Alat Berat Dilaporkan Gali Emas di Kebun Sawit, Ternyata...

Alat Berat Dilaporkan Gali Emas di Kebun Sawit, Ternyata...

Petugas menginterogasi salah seorang warga yang mengaku sebagai pemilik lahan. foto: Humas Polres Kuansing


Taluk Kuantan, elaeis.co - Sejumlah personil Polsek Singingi mendatangi area kebun sawit di Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, untuk melakukan pengecekan laporan aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI).

Kapolsek Singingi, Iptu Ridwon Butar Butar menjelaskan, pihaknya melakukan pengecekan terkait adanya pemberitaan di salah satu media online yang menyebutkan adanya aktivitas PETI dengan menggunakan alat berat di desa itu.

"Oleh karenanya, kami pun menurunkan beberapa anggota seperti Kanit Binmas Ipda Febri Siregar, Kanit Reskrim Aiptu Merian Donal bersama dengan personel polsek lainnya seperti Bhabinkamtibmas Desa Kebun Lado Aipda Devi, mengecek lokasi," jelasnya melalui keterangan tertulis.

Menurutnya, para personil Polsek Singingi memfokuskan pengecekan dengan menyusuri area di sekitar kebun KKPA Desa Kebun Lado. Di sana, tim menemukan sebuah alat berat sedang beraktivitas.

"Tapi ternyata sedang ada pengerjaan meratakan tanah dengan menggunakan alat berat. Hal itu dilakukan karena lahan tersebut akan ditanami sawit, jadi bukan merupakan aktifitas PETI seperti yang diberitakan," ungkapnya.

Aiptu Merian Donal lantas menginterogasi salah seorang warga yang mengaku sebagai pemilik lahan tersebut. "Yang bersangkutan menjelaskan bahwa alat berat itu sedang bekerja meratakan tanah bekas galian PETI," sebutnya.

”Alat berat ini bukan lagi melakukan aktivitas PETI, tapi sedang meratakan tanah bekas galian PETI.. Lahannya mau ditanami sawit,” tambahnya.

Dari informasi yang dihimpun, di daerah Sei Alah, Kecamatan Hulu Kuantan, banyak juga lubang bekas galian PETI  di lahan milik warga setempat. Namun hingga kini, di lokasi itu informasinya masyarakat takut untuk melakukan aktivitas apapun, termasuk menanam sawit, karena khawatir berurusan dengan penegak hukum.

"Terima kasih kepada rekan insan pers yang telah berkontribusi dalam melakukan support terutama dalam bentuk penyebaran informasi terkait pemberantasan PETI demi menjaga dan merawat serta untuk keberlanjutan kelestarian lingkungan kita," tutup Riduan
 

Komentar Via Facebook :