Berita / Iptek /
Alat Buatan Mahasiswa IPB ini Mudahkan Pekerja Memuat TBS ke Atas Truk
Jakarta, elaeis.co - Lima mahasiswa IPB University berhasil menciptakan invensi alat pengangkat Tandan Buah Segar (TBS) dengan memanfaatkan bobot truk tanpa memerlukan motor penggerak tambahan. Inovasi ini mempermudah pekerjaan petani sawit dalam mengangkat TBS ke dalam bak truk.
Ide ini berawal dari permasalahan para pekerja bingkar muat TBS yang sering mengalami cedera dan kelelahan akibat beban kerja yang terlalu besar. Selain itu, berbagai macam alat pengangkat TBS ke truk saat ini masih banyak bergantung pada motor penggerak, yaitu motor bakar dan motor listrik sehingga membuat pengeluaran jadi relatif tinggi.
“Banyak yang mengalami penyakit MSDs (Musculoskeletal Disorders) akibat kerja di perkebunan sawit. Ini mendorong kepedulian kami untuk menciptakan alat yang mampu mengangkat sawit sesuai prinsip ergonomi. Alat ini diharapkan mampu mempermudah para petani dalam mengangkat TBS sehingga petani dapat mengurangi resiko sakit akibat beban kerja,” jelas Dionisius Dwi Wicaksono, Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) IPB University melalui keterangan resmi Humas IPB.
Menurutnya, invensi berupa alat untuk mengangkat TBS itu sama sekali tidak memakai motor penggerak tambahan. Kinerjanya hanya dengan memanfaatkan bobot truk pengangkut TBS sawit.
"Dengan alat ini, para pengusaha sawit juga dapat menekan biaya alat dan memaksimalkan keuntungan," tukasnya.
Dia menegaskan, alat ini bisa digunakan di kebun sawit dengan kapasitas kerja sebesar 260 kilogram/menit. Alat ini tidak kalah dari alat lain karena memiliki keunggulan dari segi harga yang terjangkau maupun kapasitas kerjanya yang tidak jauh berbeda dengan alat lain.
“Cara kerja alat ini dimulai dari truk yang menginjak alat bagian pijakan truk, kemudian gaya tekan truk akan menekan hidrolik. Daya hidrolik dari pijakan truk akan otomatis tersalurkan dan berpindah ke dalam hidrolik bagian scissor lift sehingga bak penampung TBS akan terangkat dan membentuk kemiringan 20 derajat. Selanjutnya TBS akan jatuh secara otomatis ke dalam bak truk,” paparnya.
Odang, teknisi kebun sawit Cikabayan IPB University menyebut, para pekerja pengangkat TBS sering mengalami cedera di bagian punggung, leher dan pergelangan tangan. Ini karena TBS harus diangkat dan dilempar langsung ke atas bak truk yang rata-rata memiliki ketinggian 2,3 meter.
Setelah alat ini diimplementasikan secara langsung di kebun sawit, Odang memberi tanggapan positif.
“Alat ini memberikan manfaat dan sangat dibutuhkan oleh para pekerja pengangkat sawit. Pekerja tidak perlu mengangkat TBS setinggi bak truk, melainkan hanya setinggi pinggul orang dewasa. Hal ini memudahkan pekerja dalam mengangkat TBS ke dalam bak truk dan pekerja pun tidak terlalu merasakan beban kerja yang berat,” jelasnya.
Pembuatan alat ini dibimbing oleh Dr Wawan Hermawan, Dosen IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem. Sedangkan tim PKM IPB University beranggotakan Adhiasta Faris Setiabudi, Hanifa Farafisha, Dimas Panji Hasmoro, dan Patricia Yohaneta Gendis Kusmaningjati.
Komentar Via Facebook :