Pekanbaru, elaeis.co - PT Surya Intisari Raya (SIR) yang beroperasi di Kebupaten Siak dan Kota Pekanbaru, absen dari audiensi bersama masyarakat dan Pemprov Riau, Rabu (27/12) kemarin. Padahal audiensi itu dihadiri langsung oleh Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Aliansi Masyarakat  Adat Melayu (AMA) Riau dan segenap tamu undangan lainnya.

Ketua Aliansi Masyarakat Adat Melayu (AMA) Riau, Heri Ismanto mengaku pihaknya sangat kecewa dengan tidak hadirnya PT SIR dalam pertemuan tersebut. Bahkan pihaknya menilai PT SIR tidak memiliki itikad untuk menyelesaikan permasalahan yang menjadi tuntutan masyarakat.

"Ini bukti bahwa mereka tidak menghargai masyarakat. Pemprov Riau saja tidak dihargai apalagi kami yang masyarakat biasa," ujar pria yang bergelar  Datuk Laksamana itu kepada elaeis.co, Jumat (29/12).

Pertemuan itu kata Heri sejatinya bertujuan untuk mencari jalan terbaik mengenai tuntutan masyarakat yang telah diorasikan dalam beberapa aksi di kebun dan Katar perusahaan kelapa sawit tersebut. Salah satunya yakni pembangunan kebun masyarakat seluas 20% dari HGU yang dikelola perusahaan.

"Gubernur juga kecewa dengan tidak hadirnya mereka. Bahkan gubernur mengatakan sempat mengatakan tidak akan memperpanjang HGU PT SIR informasinya akan berakhir 31 Desember 2024 tahun depan," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya juga mendesak ATR BPN akan segera mengeluarkan rekomendasi pemberhentian HGU milik perusahaan tersebut.

"Apabila perusahaan tidak beritikad baik, maka kami bersama masyarakat akan terus melakukan aksi yang mungkin menutup seluruh pergerakan perusahaan apabila diperlukan," tegasnya.