Berita / Sumatera /
Anggaran Infrastruktur Bersisa, Pemerintah Dituding Kurang Peduli Petani Sawit
Bengkulu, elaeis.co - Anggota Banggar DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi, mengaku kecewa terhadap Pemprov Bengkulu yang tidak peduli dengan nasib petani kelapa sawit. Pasalnya, realisasi belanja modal terutama dalam bidang infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi, dan jaringan, pada tahun lalu ternyata belum maksimal.
Berdasarkan data Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Pemprov Bengkulu tahun 2022, realisasi belanja modal untuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan jaringannya hanya mencapai 90,87 persen.
Jonaidi prihatinan terhadap besarnya SILPA itu. Ia mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan kebutuhan vital masyarakat khususnya petani sawit. Dia berharap agar hal ini menjadi catatan bagi pemerintah dalam APBD tahun ini.
"Apalagi pembangunan infrastruktur itu sarat dengan kepentingan dan merupakan salah satu kebutuhan vital bagi petani sawit. Kita berharap ini dapat menjadi catatan eksekutif," tegasnya, Sabtu (8/9).
Fakta menunjukkan penurunan realisasi belanja modal pada APBD TA 2022. Hanya sebesar Rp 81,19 miliar atau 90,87 persen dari total anggaran yang dianggarkan yang berhasil terealisasi. Dalam hal ini, masih terdapat sisa sebesar Rp 8,15 miliar dari alokasi APBD tahun lalu.
Jonaidi mengecam hal ini dengan menyatakan bahwa jumlah tersebut bukanlah hal yang sepele. Jika digunakan dengan bijak, sisa belanja modal tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki ruas jalan provinsi yang rusak.
"Sudah berapa banyak titik kerusakan yang bisa diperbaiki dengan sisa belanja modal tersebut, saya pikir itu bisa membantu petani sawit mempermudah mobilitas mengirimkan TBS kelapa sawit," ujarnya.
Ia berharap bahwa kegagalan ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu dan tahun ini menghabiskan alokasi APBD untuk perbaikan jalan provinsi yang masih memprihatinkan.
"Kami berharap penggunaan anggaran dalam pembangunan infrastruktur dilakukan demi kesejahteraan petani kelapa sawit dan masyarakat Bengkulu pada umumnya," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :