https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Antara Harga Sawit dan Turunnya APBD di Warung Kopi Itu

Antara Harga Sawit dan Turunnya APBD di Warung Kopi Itu

Kedai Kopi Atjeh di Kota Siak Sri Indrapura. (Foto: Sahril Ramadana/Elaeis)


Siak, Elaeis.co - Kenaikan harga kelapa sawit di Kabupaten Siak tidak serta-merta membuat semua usaha laris manis. Misalnya, kedai kopi.

Tolak ukur ramainya pengunjung kedai kopi di Kota Siak Sri Indrapura, tidak berpengaruh dengan kenaikan harga sawit empat bulan terakhir.

Soalnya, jika dipresentasikan, 70 persen masyarakat yang tinggal di Kota Siak Sri Indrapura, notabenenya mengais rezeki sebagai pegawai negeri dan pengusaha (kontraktor, red). 

"Hanya sedikit warga yang punya kebun sawit di sini. Rata-rata, warga di sini PNS dan kontraktor. Jadi, tak ngaruh dengan harga sawit yang tinggi saat ini terhadap hasil penjualan," kata Jefrizal, pengusaha warung Kopi Atjeh di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Kampung Rempak, Siak Sri Indrapura saat berbincang dengan Elaeis.co, Rabu (8/9).

Dia mengatakan, penghasilan pengusaha warung kopi di Kota Siak moncer jika APBD setempat tinggi. Tahun ini APBD Siak Rp1,7 Triliun lebih. Nilai itu turun jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sementara harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sepekan kedepan mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur di Kabupaten Siak.

Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp17,86 per kilogram atau mencapai 0,64% dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian tandan buah segar (TBS) petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 2.800,64 per kg.

"Rata-rata pengusaha kedai kopi di Siak akan bilang kayak yang saya sampaikan ini. Tak ngaruh tinggi dan turunnya harga sawit terhadap penghasilan kita," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :