https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Api Tidak Membantu Suburkan Tanah

Api Tidak Membantu Suburkan Tanah

Kebakaran lahan menimbulkan kerusakan lingkungan dan mempengaruhi pemanasan global. Foto: KLHK


Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit diminta menjalankan prinsip perkebunan berkelanjutan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sehingga pendapatannya bisa terus ada dalam jangka panjang.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan, prinsip perkebunan berkelanjutan harus diterapkan oleh petani kelapa sawit di Bengkulu. Sebab, budidaya yang benar bisa meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit.

"Selain itu, prinsip pengelolaan perkebunan berkelanjutan juga untuk menjaga alam tetap lestari, sehingga mampu mengurangi pemanasan global," kata Ricky, kemarin.

Diantara prinsip perkebunan berkelanjutan yakni tidak melakukan pembakaran ketika membuka lahan dan saat mengelola lahan. Menurutnya, pembakaran justru akan berdampak negatif, bukan membuat lahan menjadi subur.

"Hal ini terjadi karena tanah yang terbakar akan menjadi keras. Kemudian jasad renik yang seharusnya mampu menyuburkan lahan menjadi mati karena ikut terbakar maupun terkena hawa panas saat pembakaran di lahan pertanian," jelasnya.

Sampah pembukaan lahan atau limbah perkebunan sebaiknya tidak dibakar. "Tumpuk di lahan tersebut agar bisa menjadi pupuk organik untuk membantu menyuburkan tanah. Jadi tidak perlu di bakar," tuturnya.

Ia mengatakan, dalam mengajak petani kelapa sawit menjalankan prinsip perkebunan berkelanjutan ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi baik kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani di Bengkulu.

"Sosialisasi diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada petani kelapa sawit agar menjauhi pola membakar karena dampak negatifnya sangat banyak," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :