https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Apkasindo Dorong Petani dan Pekerja Kebun Sawit Ikut BPJS Ketenagakerjaan: Banyak Manfaatnya

Apkasindo Dorong Petani dan Pekerja Kebun Sawit Ikut BPJS Ketenagakerjaan: Banyak Manfaatnya

Ketua Apkasindo Ketapang, Nurkholis. Foto: Syahrul/Elaeis


Ketapang, elaeis.co - Berkaca dari sederet kecelakaan kerja di perkebunan kelapa sawit, Apkasindo Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), mendorong petani dan pekerja kelapa sawit tergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini diharapkan dapat memberikan jaminan kepada petani dan pekerja kebun tersebut.

Jaminan itu tentu akan membuat petani dan buruh perkebunan lebih nyaman dalam bekerja. "Kita khawatir jika terjadi kecelakaan kerja dan tidak ada jaminan bagi petani, terutama petani swadaya dan pekerja itu. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, di mana pekerja diterkam buaya saat bekerja," beber Ketua APKASINDO Ketapang Nurkholis kepada elaeis.co, Senin (31/7).

Dijelaskannya, bagi petani dan pekerja yang ingin mendaftar ke BPJS Ketenagakerjaan, maka pihaknya siap untuk mendampingi dan memfasilitasi. 

Tak perlu khawatir, kata Nurkholis, besaran iuran dapat disesuaikan dengan pendapatan petani maupun pekerja tadi. Malah kerjasama antara Apkasindo dan BPJS  itu dapat diangsur tiap 3 bulan, 6 bulan bahkan 1 tahun sekali.

"Ketapang saat ini menjadi salah satu wilayah sentra kelapa sawit terbesar di Kalbar. Bahkan pembangunan kebun kelapa sawit masih terus terjadi saat ini. Terutama kebun petani  mandiri atau swadaya. Untuk itu kita berharap ada jaminan agar petani dan buruh semakin terjaga," paparnya.

Usai bergabung, terdapat beberapa manfaat yang akan didapatkan petani dan pekerja tadi. Misalnya dari jaminan kesehatan, di mana jika terjadi kecelakaan maka akan ada penanggungan biaya pengobatan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Seperti biaya pengobatan hingga 4 bulan sesuai dengan besaran gaji tiap bulannya.

Lalu jika meninggal dunia, maka pekerja akan mendapatkan santunan hingga 40 bulan dengan besaran gaji tiap bulanya itu. "Jika gaji Rp1 juta saja, maka santunan sampai Rp40 jutaan," ujarnya.

Sementara untuk petani, jika meninggal dunia akan ada santunan beasiswa untuk anak-anak yang ditinggalkan.

"Yang unik ada santunan bagi yang melakukan bunuh diri. Jika meninggal akan mendapat santunan tadi. Namun jika hanya percobaan dan tidak meninggal dunia, maka tidak ada santunan," ungkapnya.

"Kita akan bantu memfasilitasi, mengarahkan dan mendampingi. Agar petani dan pekerja terlindungi dan kecelakaan kerja di perkebunan kelapa sawit semakin kecil," imbuhnya.

Komentar Via Facebook :