Ngabang, elaeis.co - Polres Landak, Provinsi Kalimantan Barat, menggelar Jumat Curhat di Mapolres Landak, Jumat (10/2). Sejumlah perusahaan perkebunan dan pengelola pabrik kelapa sawit (PKS) diundang untuk membahas situasi kamtibmas di Kabupaten Landak.

Kasat Reskrim Polres Landak, AKP Anuar Syarifudin, menjelaskan bahwa Jumat curhat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap pekan dan bertujuan untuk mendekatkan Polri dengan masyarakat.

"Selain itu juga untuk menampung keluhan berkenaan gangguan kamtibmas," jelasnya melalui keterangan resmi Humas Polres Landak.

Dalam pertemuan itu, rata-rata keluhan dan permasalahan yang dihadapi oleh pihak perusahaan adalah maraknya pencurian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Aksi ninja sawit makin marak diduga karena didukung dengan munculnya banyak RAM yang menampung TBS hasil curian lalu dijual kembali ke perusahaan.

Dari berbagai laporan yang ada, aksi pencurian sudah tergolong nekat karena meskipun lokasi kebun sudah diberikan pengamanan atau dijaga satpam, namun para pencuri ternyata tidak takut.

"Hal itu sebagai dampak dari naiknya harga TBS kelapa sawit, sekarang harga cukup menggiurkan," sebut salah seorsng wakil perusahaan yang hadir.

Semua perusahaan kompak meminta pihak kepolisian menutup atau setidaknya mendatangi RAM dan meminta untuk tidak membeli TBS hasil curian. Bahkan kalau bisa pihak RAM diminta bekerja sama menangkap para pencuri TBS kelapa sawit.

Menyikapi permasalahan tersebut, Anuar Syarifudin menjelaskan bahwa untuk RAM yang berada di sekitar kebun bukanlah kewenangan kepolisian untuk menertibkannya.

"Itu kewenangan pemerintah daerah selaku pihak yang mengeluarkan izin usaha," jelasnya.

"Namun Polres Landak siap melaksanakan masukan dan memberi pelayanan kepolisian kepada masyarakat demi terwujudnya kamtibmas yang kondusif di daerah ini. Harapan kami semua elemen masyarakat dapat membantu kepolisian dalam menjaga dan memelihara situasi kamtibmas," pungkasnya.