Berita / Bisnis /
Awas High Risk! Investor Kripto RI Diramal Tembus 20 Juta
Jakarta, Elaeis.co - Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI), Pandu Sjahrir mengungkapkan, tren investasi di aset kripto belakangan ini terus menunjukkan peningkatan.
Pandu mengungkapkan, aset kripto memang terbilang baru sebagai salah satu instrumen pilihan investasi dengan tingkat risiko yang tinggi.
"Buat saya ini masih sangat baru, untuk orang yang belum terlalu paham, saya rasa salah satu alternatif investasi yang bisa dibilang high risk. Karena menurut saya masih banyak orang yang belum mempelajari baik dari sisi blockchain technology maupun underlying cryptocurrency," ungkapnya dalam diskusi bertajuk Investment Trends for 2022, Indonesia Knowlegde Forum (IKF) X-2021, Kamis (7/10).
Meski terbilang baru, pertumbuhan investor kripto di Indonesia saat ini terbilang cukup besar sudah mencapai 8 juta investor.
Dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan, dia meyakini angkanya berpotensi terus bertambah menjadi 20 juta orang yang memiliki rekening aset kripto.
"Indonesia sudah memiliki 8 juta rekening kripto, ini sudah menjadi bagian yang cukup besar di masyarakat, bisa 20 jutaan dalam 3 tahun ke depan," katanya.
Jika semakin besar penggunaannya, maka risikonya dalam sistem keuangan juga lebih tinggi. Beberapa negara seperti Amerika Serikat dan China mengatur lebih jauh mengenai hal ini, sedangkan, di Indonesia saat ini aset kripto tidak diperbolehkan sebagai alat pembayaran.
"Bisa dibilang ini high risk investasi, kalau ini currency balik ke cara pemikiran kripto memang tidak ada central bank di sini, jadi ini perbedaan fundamental," katanya.
Meski begitu, Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Asosiasi Fintech Indonesia ini menilai, tidak ada batasan khusus mengenai persentase yang diharuskan untuk berinvestasi kripto.
Pasalnya, setiap investor aset kripto bisa menentukan persentase yang berbeda-beda sesuai tujuan investasinya.
"Saya profesional investor, posisi saya ini aset kelas saja yang bisa diinvestasikan, persentasenya bisa berbeda beda [tiap investor]," katanya. CNBC
Komentar Via Facebook :