Berita / Serba-Serbi /
Awas Jebakan Investasi Bodong, ini Ciri-cirinya
Bengkulu, elaeis.co - Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Bengkulu menyebutkan bahwa literasi menjadi salah satu kunci agar petani kelapa sawit terhindar dari jebakan investasi bodong. Kurangnya literasi membuat petani sangat mudah terpedaya oleh penawaran investasi ilegal.
Kepala Kantor BEI Bengkulu, Bayu Saputra mengatakan, petani kelapa sawit yang menjadi korban investasi bodong disebabkan rendahnya tingkat literasi terhadap produk investasi. Padahal investasi bodong sangat mudah dipahami skemanya.
"Penawaran investasi bodong itu mudah dikenali, tapi masih ada saja petani di Bengkulu yang menjadi korban investasi bodong," kata Bayu, kemarin.
Ia menjelaskan, penawaran investasi bodong biasanya dikenali dari profit yang ditawarkan. Rata-rata profit yang diberikan di atas 10 persen perbulan. Selain itu, investasi bodong biasanya menawarkan pengembalian modal 100 persen setelah periode investasi berakhir.
"Sebenarnya investasi bodong itu mudah dikenali, tapi karena literasi mereka kurang, jadi mudah menjadi korban investasi bodong," tuturnya.
Ia menyebutkan, berdasarkan data yang diketahui pihaknya, total kerugian masyarakat Bengkulu dari investasi bodong mencapai miliaran rupiah. Dan rata-rata korbannya adalah petani kelapa sawit.
"Karena Bengkulu ini banyak yang berprofesi sebagai petani kelapa sawit sehingga mereka sering kali menjadi korban investasi bodong," ujarnya.
Bayu berharap, ada penggiat literasi yang bersedia memotivasi para petani untuk rutin membaca buku khususnya tentang investasi. Dengan dukungan dari para pegiat literasi, dia yakin tidak akan ada lagi petani kelapa sawit yang menjadi korban investasi bodong di Bengkulu.
"Kita butuh dukungan dari duta baca dan sebagainya, karena peran mereka cukup penting dalam meningkatkan pengetahuan di tengah masyarakat khususnya petani kelapa sawit," tutupnya.
Komentar Via Facebook :