Berita / Komoditi /
Babak Baru Rendemen Sawit Pekebun
Seorang petani sedang mengumpulkan TBS untuk dikirim ke pabrik. foto: ist
Pekanbaru, elaeis.co - Setelah berkali-kali 'digedor', usulan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP-Apkasindo) supaya pemerintah kembali melakukan uji rendemen kelapa sawit, akhirnya terealisasi.
Beberapa hari belakangan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sudah turun ke lapangan (Riau). Ini langkah perdana uji rendemen (lagi) itu, sebelum nanti beranjak ke provinsi lain.
Di Riau, Tim Riset Rendemen dari lembaga yang dikomandani oleh Dr. Edwin Lubis ini ditemani oleh Dinas Perkebunan Riau dan kabupaten.
Bagi Apkasindo, uji rendemen (lagi) itu teramat penting. Sebab Permentan 1 tahun 2018 dan Peraturan Gubernur tentang tata niaga Tandan Buah Segar (TBS) sudah mengatur kalau uji rendemen musti dilakukan setiap lima tahun.
"Faktanya uji rendemen terakhir dilakukan pada 2013. Ini berarti sudah 8 tahun berlalu," ujar Ketua Umum DPP Apkasindo, Dr. Gulat Medali Emas Manurung kepada elaeis.co melalui sambungan telepon, Senin (11/10).
Kebetulan lelaki yang karib disapa GM ini sedang transit di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang untuk melanjutkan perjalanan ke Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim).
Selain aturan yang ada tadi, hasil Tim Riset DPP Apkasindo di 22 perwakilan Apkasindo provinsi pada 2019-2020 kata lelaki 48 tahun ini, telah menyimpulkan bahwa rendemen TBS petani sudah di atas 22 persen.
Sementara patokan rendemen saat ini --- dari hasil penetapan 8 tahun lalu itu --- cuma antara 18 persen-20 persen.
Bersama hasil riset itu juga ditemukan bahwa progres PSR sudah mencapai 210 ribu hektar, 84 persen SDM petani sudah berpendidikan SMA sederajat dan 76 persen petani sawit sudah memakai bibit bersertifikat dari sumber resmi seperti PPKS Medan (Marihat), Damimas, Topaz dan Sampurna Agro Sriwijaya.
"Hasil-hasil riset ini adalah bagian dari upaya kami petani Apkasindo menuju SETARA," GM memastikan.
Khusus soal uji rendemen tadi, DPP Apkasindo kata Auditor Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) ini sudah menyurati semua DPW provinsi supaya mengawal pengambilan sampel rendemen dan membantu Tim Riset uji rendemen PPKS yang datang.







Komentar Via Facebook :