https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Babel Terancam Alami Krisis Petani, Upaya ini Diharapkan Jadi Solusi

Babel Terancam Alami Krisis Petani, Upaya ini Diharapkan Jadi Solusi

79 persen petani di Babel sudah berusia di atas 40 tahun. foto: Diskominfo Babel


Pangkalpinang, elaeis.co – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Edi Romdhoni MM, mengingatkan potensi terjadinya krisis petani dalam beberapa tahun ke depan.

Peringatan yang disampaikan mantan Kepala Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, di Indonesia saja, jumlah petani yang ada saat ini sangat sedikit dan akan terus berkurang di masa mendatang.

“Dengan jumlah penduduk kurang lebih 267 juta jiwa, jumlah petani kita hanya 33 juta atau 12 persen. Kepada 33 juta itulah kita menggantungkan pangan, merekalah yang menstabilkan kondisi pangan Indonesia,” kata Edi melalui keterangan resmi DPKP Babel.

Sama halnya dengan Babel, menurut Edi, sangat sedikit jumlah petaninya bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mendiami daerah ini. Ia mengatakan jumlah warga yang berprofesi sebagai petani di Negeri Serumpun Sebalai tidak banyak, cuma pada kisaran 150 ribu jiwa saja.

“Sangat sedikit. Kondisi ini kalau terus dibiarkan maka bisa-bisa kita akan krisis petani. Karena petani yang ada sekarang pun 79 persen usianya sudah di atas 40 tahun. Bahkan pada setiap kali pertemuan selalu saya tanya ada nggak yang usianya di atas 70 tahun, dan ternyata masih ada,” terangnya.

Karena itu pemerintah terus berupaya melakukan berbagai terobosan untuk menggairahkan usaha tani. Salah satu diantaranya adalah melalui program petani milenial yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja sektor pertanian sehingga bisa meningkatkan produktivitas dalam rangka mencapai swasembada pangan.     

“Kementerian Pertanian melalui pemerintah provinsi dan kabupaten terus menjaring petani-petani muda, petani-petani milenial. Babel sendiri sudah dua tahun mengirimkan anak-anak petani kita untuk sekolah di Polbangtan (Politeknik Pembangunan Pertanian) di Malang, Jawa Timur," paparnya.

"Tahun ini kita akan rekrut lagi satu kabupaten satu mahasiswa. Jika ini bisa berjalan sekian puluh tahun, maka Insya Allah  nanti akan muncul generasi petani kita, anak-anak muda,” tandasnya.
 

Komentar Via Facebook :