Berita / Internasional /
Bahkan Bule Pun Merasa Bising oleh Ocehan NGO Anti Sawit
Jakarta, Elaeis.co - NGO anti sawit di Eropa sangat kencang melakukan black campaign terhadap perkebunan sawit dan seluruh produk turunannya, termasuk yang berasal dari Indonesia. Tujuannya tak lain supaya warga benua biru itu membenci sawit atau tidak mengonsumsi produk-produk yang dihasilkan dari sawit.
Lalu, apakah misi itu berjalan lancar? Jawabannya tentu ada pada warga Eropa sendiri.
"Pengalaman saya selama ikut Dubai Expo di Uni Emirat Arab ternyata menemukan kesan berbeda," kata Fery Harianja, petani sawit swadaya yang juga pengurus DPP Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE), kepada Elaeis.co, Senin (25/10/2021) pagi.
Fery mengaku melakukan pembicaraan informal dengan sejumlah pengunjung asal negara-negara Eropa yang berkunjung ke stan Indonesia dalam acara yang berlangsung mulai 17-23 Oktober itu.
Kepada warga asal Rusia, Belanda, dan Finlandia, misalnya, Fery mempertanyakan soal sikap sejumlah NGO yang mengkampanyekan sawit dengan sangat jelek di Eropa.
"Yang dari Finlandia malah mengaku enggak mengerti apa yang dibicarakan NGO-NGO anti sawit di negaranya. Sementara yang dari Rusia mengaku cuek saja soal aksi sejumlah pihak anti sawit di Eropa, termasuk Rusia," kata Fery.
Fery bertanya hal yang sama kepada warga Belanda yang berkunjung ke stan Indonesia. Si warga Belanda, kata Fery, malah heran melihat sikap NGO anti sawit yang terus-menerus berkampanye negatif soal sawit.
Umumnya, kata Fery, warga asal Eropa yang berkunjung ke stand Indonesia menilai sikap NGO-NGO anti sawit sudah sangat berlebihan dalam menilai sawit.
"Yang dari Finlandia malah bilang ke saya, seharusnya aktivis NGO tidak usah ngegas soal pilihan konsumsi masyarakat. Kalau setuju atau tak setuju sama produk turunan sawit, ya biasa sajalah. Enggak usah dikampanyekan sedemikian rupa. Begitu katanya ke saya," bebernya.
Komentar Via Facebook :