Berita / Nusantara /
Bakal Dikelola Koperabuh, Pabrik Minyak Makan Merah Dibangun di Sanggau
KAPUAS, elaeis.co - Peletakan batu pertama oleh Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Ahmad Zabadi menandai awal pembangunan pabrik minyak makan merah di Desa Palem Jaya, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Dalam acara yang digelar Jumat (4/10/2024) sore, Ahmad Zabadi mengatakan pembangunan pabrik tersebut diharapkan bisa tuntas dan mulai dioperasikan pada tahun 2025.
Saat menyampaikan kata sambutan, seperti dikutip elaeis.co dari laman resmi Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Sanggau, Sabtu (5/10/2024), Zabadi mengungkapkan sejumlah hal yang krusial.
Kata dia, pembangunan pabrik minyak makan merah itu membutuhkan waktu yang lebih lama karena dilakukan secara terintegrasi dengan pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS).
Kata dia, PKS tersebut dibangun untuk pengolahan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang memiliki kapasitas sebesar 15 ton per jam.
"Kalau pembangunan pabrik minyak makan merahnya tidak butuh waktu lama, paling sebulan atau dua bulan sudah selesai," kata Ahmad Zabadi.
"Yang bikin lama itu pembangunan PKS-nya Kana kapasitasnya cukup besar,15 ton per jam. Mudah-mudahan setahun ke depan sudah selesai," ia menambahkan.
Jika pembangunan pabrik minyak makan merah sudah selesai, Ahmad Zabadi bilang untuk selanjutnya proses pengelolaan diserahkan kepada Koperasi Anugrah Bumi Hijau (Koperabuh) yang memiliki aset sebesar Rp 200 miliar.
Ia mengungkapkan, pembiayaan pembangunan pabrik minyak makan merah ditaksir membutuhkan dana sekitar Rp 30 miliar sampai Rp 34 miliar.
Dan pembiayaan proyek tersebut, kata dia, bersumber dari pihak Koperabuh yang beraset Rp 200 miliar, plus upaya mencari pembiayaan dari lembaga keuangan
Ahmad Zabadi yakin kelak pabrik tersebut bisa mendukung kesejahteraan para petani sawit melalui produksi minyak makan merah dan berbagai produk turunannya.
Seperti untuk bahan baku kosmetik, sabun, produk-produk kesehatan, termasuk untuk proyek pengentasan stunting, serta produk turunan lainnya.
"Pabrik minyak makan merah akan menyerap banyak tenaga kerja, mendukung ekonomi lokal, dan mengurangi ketergantungan pada harga dari pihak luar," ucapnya.
Kata dia, ini merupakan proyek yang kelima di Indonesia, dan sebelumnya yang pertama sudah dibangun di Desa Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
"Lalu yang kedua di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, ketiga di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dan yang keempat di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel)," tegas Ahmad Zabadi.
Komentar Via Facebook :