https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Bangun Refinery CPO dan PKO, Pemda Minta Komitmen PKS Pasok Bahan Baku

Bangun Refinery CPO dan PKO, Pemda Minta Komitmen PKS Pasok Bahan Baku

Pj. Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas (dua dari kiri) menyaksikan salah satu pimpinan PKS menandatangani MoU terkait rencana pembangunan refinery CPO dan PKO. Foto: Diskominfotik Nagan Raya


Suka Makmue, elaeis.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya, Aceh, akan membangun pabrik penyulingan atau refinery minyak sawit mentah (Crude Palm Oil-CPO) dan minyak inti (Palm Kernel Oil-PKO) untuk meningkatkan nilai jual dan daya saing produk.

Untuk memuluskan rencana itu, Pemkab Nagan Raya mengumpulkan seluruh pengelola pabrik kelapa sawit (PKS) di daerah itu dan meminta komitmen untuk memasok bahan baku ke pabrik baru itu nantinya.

Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas, mengatakan, proyek itu akan dilaksanakan di Kawasan Industri Terpadu (KIT), Padang Turi, Gampong (Desa) Kuala Trang, Kecamatan Kuala Pesisir.

“Kawasan industri terpadu seluas 82,25 hektare (ha) ini berada di tanah milik pemerintah dari total keseluruhan 729,44 ha yang direncanakan di Padang Turi,” katanya melalui keterangan resmi Diskominfotik Nagan Raya.

Penetapan kawasan Padang Turi sebagai kawasan peruntukan industri terpadu sesuai Keputusan Bupati Nagan Raya Nomor 050/311/kpts/2019 Tanggal 14 Agustus 2019.

“Keseluruhan KIT yang telah dituangkan dalam revisi RTRW Nagan Raya tahun 2015-2035 seluas 1.790,76 ha. Masing-masing di Padang Turi 729,44 ha, Kuala Tripa 199,90 ha, Kuala Tadu 68,63 ha, dan Suak Puntong 729,79 ha," bebernya.

Dia melanjutkan, perkebunan dan sektor industri (agroindustri) merupakan salah satu sektor yang penting sebagai tenaga pendorong pembangunan ekonomi daerah. “Itu sebabnya dalam rangka percepatan pembangunan agroindustri di Nagan Raya, pemerintah daerah berinisiatif membangun pabrik turunan kelapa sawit di KIT,” paparnya.

Selain pembangunan refinery CPO dan PKO, prioritas awal pengembangan KIT lainnya menurut Fitriany adalah pembangunan industri peternakan terpadu dan pembangunan pelabuhan multifungsi.

"Keberadaan KIT di Padang Turi sangat strategis karena hanya hanya 5 kilometer dengan Bandara Cut Nyak Dhien dan 17 kilometer dari lokasi pelabuhan multifungsi. Juga sangat dekat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dan dilalui jalan kolektor primer dengan status jalan provinsi," ungkapnya.

Ketersediaan energi listrik sangat memadai dari PLTU unit 1 dan 2 yang berkapasitas 2 x 110 megawatt, sementara PLTU unit 3 dan 4 dengan kapasitas 2 x 220 megawatt sedang dibangun dan akan memanfaatkan sumber air dari sungai Krueng Trang.

Fitriany berharap 11 pimpinan PKS yang beroperasi di daerah itu dapat memasok CPO dan PKO untuk kelancaran proses produksi pabrik refinery yang akan dibangun nantinya. "Bahan baku dibeli tetap sesuai dengan harga yang berlaku di pasaran," sebutnya.

Kepala Bappeda Nagan Raya, Rahmattulah, menambahkan, komitmen 11 unit PKS yang ada di di daerah itu  sangat diperlukan untuk mendukung rencana pembangunan refinery CPO dan PKO.

"Komitmen itu kita pertegas dengan penandatanganan berita acara kesepakatan atau MoU antara Pemda Nagan Raya dengan perusahaan," pungkasnya.
 

Komentar Via Facebook :