https://www.elaeis.co

Berita / PSR /

Banjir Berkepanjangan, Puluhan Hektar Sawit Program PSR di Aceh Singkil Mati

Banjir Berkepanjangan, Puluhan Hektar Sawit Program PSR di Aceh Singkil Mati

Lahan replanting sawit di Singkil direndam banjir yang berkepanjangan. foto: Ist.


Aceh Singkil, elaeis.co - Sejumlah kawasan di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, dilanda banjir berkepanjangan. Selain aktivitas sehari-hari terhambat, kerugian materil yang dirasakan masyarakat akibat banjir cukup banyak. Banyak ternak hanyut dan tanaman di lahan pertanian mati.

Kepala Kampung Takal Pasir, Kecamatan Singkil, Rabidin Limbong mengatakan, kawasan yang paling terdampak oleh banjir banjir adalah bantaran sungai.

"Sebenarnya banjir di sekitar permukiman sudah berangsur surut, tapi wilayah bantaran sungai masih terendam banjir. Sudah empat bulan lamanya kami yang di sekitar aliran sungai terendam banjir," katanya dalam keterangan resmi, kemarin.

Menurutnya, banjir sudah terjadi 7 kali berturut-turut sejak September lalu dan merendam hingga seribuan rumah penduduk. Selain itu banjir juga merendam tanaman sawit muda peserta program peremajaan sawit rakyat (PSR).

Areal replanting sawit di Kampung Takal Pasir mencapai 193 hektare yang dikelola dua kelompok tani. Usia tanam saat ini sudah masuk 4 tahun. Diperkirakan setengah dari luasan areal PSR tersebut mati akibat rendaman banjir. "Yang sangat fatal sekali kerugian adalah program PSR ini, setengahnya mati," sesalnya.

"Mata pencaharian masyarakat yang bekerja di kebun sawit pun terganggu, benar-benar menguji kesabaran. Kita tetap berfikir positif, semua ini ada hikmahnya. Saya sendiri baru setengah bulan dilantik sebagai kepala desa, sampai kini belum bisa masuk kantor karena digenangi banjir," sambungnya.

Menurutnya, pemerintah sudah menyalurkan bantuan sembako hingga ke pelosok perkampungan. "Harapan kami, semoga pemerintah dapat juga mengganti kerugian para peternak dan petani akibat bencana ini," ucapnya.

Setelah banjir surut, dia berencana akan melakukan pembersihan parit dan gorong-gorong agar limpahan air lancar mengalir. "Dinas Lingkungan Hidup juga akan membantu melakukan normalisasi sungai," pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :