Berita / Nasional /
Banten Masih Kemarau, Petani Menjerit Produksi Kebun Anjlok Sampai 50%
Banten, elaeis.co - Musim kemarau berkepanjangan masih melanda Provinsi Banten. Itensitas hujan di wilayah tersebut sangat rendah.
Kondisi tersebut membuat perkebunan kelapa sawit di wilayah itu juga mengalami penurunan produksi. Bahkan sejak Agustus hingga saat ini produksi anjlok sudah mencapai 50%.
"Memang November kemarin sempat terjadi hujan tapi hanya sebentar. Tidak memberikan dampak banyak terhadap kebun petani," ujar M Nur Ketua Asepek-PIR Provinsi Banten kepada elaeis.co, Kamis (28/12).
Bahkan kata Nur, akibat anjloknya produksi kebun petani ini sejumlah perusahaan yang ada di Banten kekurangan pasokan untuk operasional. Seperti yang saat dialami PKS PTPN VIII yang kekurangan pasokan akibat penurunan produksi ini.
Anehnya, meski jumlah produksi yang turun dan kurangnya pasokan di beberapa PKS, namun harga kelapa sawit justru tidak mengalami kenaikan. Harganya masih stagnan diangka Rp1.950/kg. Bahkan hingga saat ini di Banten belum juga ada Pergub untuk penetapan harga TBS petani.
"Kita prediksi kondisi ini akan terjadi hingga Maret tahun depan. Semoga penghujung tahun ini hujan mulai turun di Banten," harapnya.
Kata Nur, petani saat ini juga mencari pemasukan alternatif untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, terutama bagi petani yang memang hanya bergantung pada kebun kelapa sawitnya itu. Salah satunya yakni melakukan tumpang sari dengan menanam sejumlah tanaman lain. Seperti cabe, jagung, bahkan juga kedelai.
"Tumpang sari juga bergantung pada curah hujan. Artinya tidak sedikit juga petani yang gagal lantaran kurangnya intensitas hujan itu," tandasnya.
Komentar Via Facebook :