Berita / Sumatera /
Banyak Angkutan Sawit Modifikasi Beroperasi di Kebun Sawit, Salah Siapa?
Bengkulu, elaeis.co - Banyak kendaraan operasional di kebun sawit di Provinsi Bengkulu tak layak beroperasi. Meskipun seharusnya kendaraan-kendaraan ini tidak boleh digunakan, tapi pemilik ram sawit tetap memanfaatkannya untuk mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Ardeka Wijaya, seorang pemilik ram sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, mengakui bahwa kendaraan pengangkut TBS yang dimodifikasi sangat berisiko.
"Kondisi kendaraan operasional di kebun sawit sangat memprihatinkan. Kami menyadari risiko keselamatan yang serius bagi para pengemudi, tapi kami terpaksa menggunakan kendaraan yang tidak layak untuk menjaga kelancaran proses pengangkutan TBS sawit hingga ke ujung kebun petani," ungkapnya, Senin (26/6).
Menurutnya, sebagian besar kendaraan yang digunakan dalam operasional di kebun sawit tidak memenuhi standar keamanan dan kelayakan, banyak juga yang sudah melewati masa pakai, rusak berat, atau tidak dilengkapi dengan fitur keselamatan yang diperlukan. "Sering mengalami kecelakaan karena kondisi kendaraan yang tidak aman," tukasnya.
"Rem yang tidak berfungsi, ban pecah, atau lampu yang mati adalah beberapa masalah yang kami hadapi setiap harinya," kata Rahmad, seorang sopir truk yang biasa mengangkut TBS kelapa sawit, menambahkan.
Tidak hanya risiko keselamatan yang menjadi perhatian, penggunaan kendaraan operasional yang tidak layak juga berdampak pada proses pengangkutan. Kendaraan yang rusak dapat menghambat proses pengangkutan, dan mengakibatkan penundaan dalam proses produksi.
"Kami selalu khawatir bahwa hasil kebun tidak bisa diangkut. Tapi kami juga maklum kalau toke tidak menyediakan kendaraan yang bagus, rugi karena medan yang dilalui sangat berat," tukasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan tindakan yang segera dan komprehensif dari pihak berwenang. Pemerintah harus melakukan inspeksi rutin terhadap kendaraan operasional kebun sawit, memberikan sanksi tegas bagi pemilik yang tetap menggunakan kendaraan yang tidak layak.
Selain mendorong penggunaan kendaraan yang memenuhi standar keamanan dan kelayakan, pemerintah juga harus memperhatikan kelayakan infrastruktur demi kelancaran transportasi.
"Kami berharap pemerintah dapat melakukan langkah-langkah yang tegas untuk mengatasi masalah ini. Keberlangsungan kebun sawit dan keselamatan pekerja adalah tanggung jawab bersama," kata seorang pengamat industri kelapa sawit, John Irwansyah.
Komentar Via Facebook :