https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Banyak Nutrisi Sawit Terbuang Saat Proses Pengolahan

Banyak Nutrisi Sawit Terbuang Saat Proses Pengolahan

Beberapa hasil olahan atau produk hilir kelapa sawit (tangkapan layar)


Jakarta, Elaeis.co - Industri perkebunan kelapa sawit tumbuh pesat di Indonesia. Dari sisi ekonomi, sudah miliaran dollar devisa yang dihasilkan oleh industri sawit nasional. Sayangnya, dalam proses produksi, industri sawit justru membuang banyak nutrisi yang terkandung dalam minyak sawit.

"Sesungguhnya kelapa sawit memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tapi sayangnya manfaat itu tidak dioptimalkan, seperti terbuang begitu saja," kata Hasrul Abdi Hasibuan SSi MSi, peneliti pengolahan hasil dan mutu dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan dalam webinar bertajuk "Sustainable Palm Oil for Health" yang diadakan Holding Perkebunan dengan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), Selasa (16/11/2021).

Yang lebih menyedihkan, kata Abdi, muncul kesan kalau industri sawit nasional menghilangkan banyak manfaat sawit demi kepentingan pembuatan produk tertentu. Ia menilai tindakan itu justru membuat nilai tambah dari sawit tidak dapat diperoleh Indonesia secara maksimal.

“Sejumlah peneliti nasional maupun global telah membuktikan ada sejumlah kandungan minor dalam minyak sawit yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Komponen minor itu seperti vitamin E, carotenoids, phytosterols, squalene, phospholipids, dan co-enzyme Q10. Seluruh kandungan minor tersebut kalau dikelola dengan baik, maka akan berguna bagi kesehatan manusia dan mampu mencegah sejumlah penyakit," paparnya.

Menurutnya, kandungan nutrisi itu bermanfaat sebagai antioksidan, memberikan efek anti kanker, membantu pemulihan diabetes, memberikan efek perlindungan terhadap jantung atau cardio protective effects, serta membantu meningkatkan kecerdasan.

“Jika saja seluruh komponen minor itu bisa dikelola, terutama untuk kepentingan kesehatan, saya yakin banyak fitnah atau isu negatif yang menyebutkan sawit tidak baik bagi kesehatan bisa dibantah dengan sendirinya,” tukasnya.

Hasrul sepertinya sependapat dengan Ketua Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI), Darmono Taniwiryono, yang mengatakan sampai sekarang masih ada lembaga ilmiah nasional yang mengabaikan potensi nutrisi buah sawit. 

Menurut Ketua Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia ini, buah sawit mengandung banyak karbohidrat, lemak dengan komposisi yang lengkap, polifenol, sejumlah vitamin, dan mineral. Sama seperti buah-buahan lainnya, apabila sudah matang, sawit juga memiliki komposisi gizi dan nutrisi yang lengkap.

“Sawit yang matang, jika dikonsumsi dengan pengolahan tertentu, akan menghasilkan asam lemak bebas atau ALB yang memudahkan kerja pankreas manusia. Jadi, ini bantuan Tuhan bagi manusia yang mau mengkonsumsi buah sawit,” ujarnya. 


 

Komentar Via Facebook :