Berita / Sumatera /
Banyak Petani Belum Tahu Dosis Pemupukan yang Tepat
Subulussalam, Elaeis.co - Perbedaan kuantitas produksi tandan buah segar (TBS) menunjukkan tidak seragamnya standar budi daya sawit di kalangan petani sawit swadaya.
"Salah satu yang tidak seragam itu adalah soal standar pemupukan di tingkat petani. Kenapa ini terjadi, karena petani belum memahami hal ini secara merata," kata Damhuri, penasehat DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kota Subulussalam, kepada Elaeis.co, Selasa (23/11/2021) malam.
Karena itu, mantan Sekretaris Daerah Subulussalam ini meminta pihak-pihak yang memiliki kompetensi agar membuatkan standar pemupukan untuk menjadi patokan bagi para petani.
"Mungkin pemko atau APKASINDO Subulussalam bisa meminta pihak kampus atau lembaga terkait melakukan uji kualitas tanah terlebih dahulu di setiap wilayah yang berbeda," kata Damhuri.
Lalu setelah itu dibuat rekomendasi dan standar pemupukan yang disesuaikan dengan jenis tanah di wilayah yang berbeda.
"Misalnya, dari uji tanah di Kecamatan Daulat Sultan diketahui kalau kualitas tanahnya grade A, maka dosis pemupukannya berbeda dengan kebun sawit di Kecamatan Singgersing," kata Damhuri.
"Saya yakinan dengan adanya standar pemupukan, akan membuat para petani tahu cara budi daya sawit yang benar sehingga mampu menghasilkan produksi TBS yang maksimal," tambahnya.
Komentar Via Facebook :