Berita / Sumatera /
Banyak Petani Belum Tahu yang Disediakan Pemerintah Buat Mereka
Pasirpangaraian, Elaeis.co - Ratusan petani sawit swadaya di Koto Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, baru tahu kalau mereka punya hak untuk menikmati berbagai program dan fasilitas yang disediakan pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Itu sebabnya tadi begitu banyak pertanyaan yang disampaikan masyarakat di Desa Koto Tandun ke saya saat saya sosialisasikan pentingnya masuk asosiasi petani sawit. Karena saya Bendahara DPW Asosiasi SAMADE Provinsi Riau, ya saya sampaikan soal SAMADE Riau," kata H Syamsurizal ST MT kepada Elaeis.co.
Awalnya anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Riau itu menyosialisasikan tentang Peraturan Daerah (Perda) Pemprov Riau Nomor 22/2021 tentang Kesehatan di desa tersebut.
Ratusan warga yang umumnya petani sawit swadaya mengikuti sosialisasi perda tersebut. Lalu, setelah itu, Syansurizal menyempatkan diri untuk menyampaikan profil Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) yang berkantor pusat di Pekanbaru.
Lalu sejumlah pertanyaan pun berhamburan dari warga ke Syamsurizal tentang manfaat ikut SAMADE atau membangun organisasi petani sawit. "Saya sampaikan apa yang menjadi program pemerintah kepada petani sawit," kata Syamsurizal.
Di situ ia menjelaskan tentang adanya program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang bisa diikuti oleh para petani sawit swadaya, termasuk yang selama ini menanam bibit abal-abal.
Selain itu, ia juga menjelaskan tentang adanya beasiswa bagi anak-anak petani sawit yang ingin duduk di bangku kuliah di kampus-kampus khusus perkelapasawitan yang ada di berbagai kota di Indonesia.
Semua program itu disalurkan pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Ia mengaku menjelaskan apa yang ia tahu dan terlihat nyata di lapangan.
Ia ingin para petani sawit di Desa Koto Tandun bisa merasakan manfaat secara lebih besar dari sekedar panen tanaman sawit yang mereka miliki. Ia merasa sedih jika masyarakat di daerah pemilihannya tidak mengalami perkembangan yang berarti sebagai petani sawit.
"Dan saya katakan juga kalau SAMADE baru saja dibantu oleh BPDPKS untuk menyelenggarakan workshop dan seminar soal UMKM berbasis sawit, pelatihan pembuatan batik sawit Nusantara, serta pembuatan pupuk organik untuk petani sawit. Ini agar mereka yakin kalau masuk organisasi petani sawit itu ada manfaatnya," tegas Syamsurizal.
Komentar Via Facebook :