Berita / Serba-Serbi /
Banyak Petani Sawit Konsumsi Rokok Tanpa Pita Cukai
Bengkulu, elaeis.co - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C) Bengkulu mengungkap data yang mengejutkan. Ternyata banyak petani kelapa sawit di Bengkulu terbukti mengkonsumsi rokok tanpa pita cukai.
"Berdasarkan data yang kami kumpulkan, hingga saat ini, sekitar 60% petani kelapa sawit di wilayah Bengkulu masih mengonsumsi rokok tanpa pita cukai," ungkap Perwakilan KPPBC Bengkulu, Budi Sulaksono, Senin (24/7).
Dia menyayangkan bahwa sebagian besar petani kelapa sawit di Bengkulu masih kurang memahami pentingnya aturan cukai bagi rokok yang mereka konsumsi. Padahal, cukai merupakan salah satu komponen penting dalam pendapatan negara dan pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal. "Hal ini merupakan masalah serius karena berdampak pada ekonomi negara," jelasnya.
"Tak hanya itu, konsumsi rokok ilegal juga dapat dampak buruk atau menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi petani itu sendiri," tambahnya.
Selain razia, KPPBC Bengkulu akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pita cukai rokok. Upaya ini dilakukan untuk memastikan para petani kelapa sawit di wilayah tersebut memahami betapa esensialnya peran cukai dalam mengontrol peredaran rokok ilegal dan melindungi kesehatan mereka sendiri.
"Tidak hanya petani kelapa sawit, kesadaran akan pentingnya pita cukai harus ditanamkan dalam seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan berkontribusi positif pada pendapatan negara," ujarnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri mengatakan, pemerintah daerah Bengkulu juga ikut berperan aktif dalam menangani permasalahan ini. Mereka akan bekerja sama dengan KPPBC untuk mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan terkait aturan cukai bagi rokok.
"Harapannya, melalui pendekatan ini, kesadaran masyarakat khususnya petani sawit terhadap pentingnya pita cukai dapat meningkat, dan peredaran rokok ilegal dapat ditekan," sebutnya.
Komentar Via Facebook :