Berita / Nusantara /
Banyak PHK, Peserta Aktif BPJS Naker Tinggal 27,75 Juta Orang
Pekanbaru, Elaeis.co - BPJS Ketenagakerjaan mencatat total tenaga kerja aktif per Februari 2021 sebanyak 27,75 juta orang. Jumlahnya turun 7,43 persen dari jumlah peserta aktif pada akhir 2020 yang sebanyak 29,98 juta orang.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menjelaskan jumlah peserta aktif bergerak fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Pada 2020 misalnya, jumlah peserta aktif anjlok 12,26 persen dari posisi 2019 yang mencapai 34,17 juta orang.
"Penurunan terjadi pada 2020 karena banyak yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan banyak pekerja yang mencairkan jaminan hari tua (JHT)," ungkap Anggoro dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Selasa (30/3).
Bila dirinci, total peserta aktif pada 2016 sebanyak 22,63 juta orang, pada 2017 sebanyak 26,24 juta orang, pada 2018 sebanyak 30,46 juta orang, pada 2019 sebanyak 34,17 juta orang, pada 2020 sebanyak 29,98 juta orang, dan per Februari 2021 sebanyak 27,75 juta orang.
"Target kami 2021 ini 37 juta orang, jadi bagaimana sembilan bulan ke depan naik jadi 37 juta orang," imbuh Anggoro.
Sementara, total peserta BPJS Ketenagakerjaan per Februari 2021 mencapai 48,6 juta orang. Artinya, terdapat 20,85 juta peserta non aktif.
Total peserta BPJS Ketenagakerjaan per Februari 2021 itu, sambung Anggoro, masih jauh dari total angkatan kerja yang mencapai 137 juta orang. Realita ini berbeda dengan kondisi jaminan sosial tenaga kerja yang berada di Singapura dan Malaysia.
Berdasarkan data yang dipaparkan Anggoro, jumlah tenaga kerja di Singapura sebanyak 2,35 juta orang. Namun, jumlah peserta Central Provident Fund Board di Singapura mencapai 4,05 juta orang.
Lalu, jumlah tenaga kerja di Malaysia tercatat sebanyak 15,99 juta. Kemudian, jumlah peserta di Kumpulan Wang Simpanan Pekerja (KWSP) atau Employees Provident Fund (EPF) di Malaysia hampir sama seperti total pekerja di negara tersebut, yakni 14,59 juta orang.
CNN Indonesia
Komentar Via Facebook :