Berita / Nasional /
Bappebti Dorong Penambahan Anggota untuk Tingkatkan Transaksi di Bursa CPO
Jakarta, elaeis.co - Sempat tertunda, Bursa Berjangka Crude Palm Oil (CPO) akhirnya diluncurkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 13 Oktober 2023.
Dengan hadirnya Bursa CPO, Indonesia diharapkan memiliki harga acuan sendiri dan tidak bergantung pada bursa Malaysia dan Rotterdam.
Harga acuan CPO sendiri diharapkan akan meningkatkan harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani, dan harga acuan biodiesel yang lebih akurat, serta peningkatan penerimaan negara dari pajak.
Sejak Bursa CPO Indonesia terbentuk, berbagai upaya dilakukan Bursa dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bersama Kamar Dagang dan Industri (kadin) Indonesia untuk meningkatkan anggota Bursa CPO. Baik lewat sosialisasi, pendekatan kepada pelaku usaha, dan pelatihan teknis.
Selama 2023, tercatat 34 perusahaan mendaftar sebagai anggota Bursa CPO. Transaksi CPO Futures (CPOTR) juga didorong untuk mendukung likuiditas transaksi dan nilai transaksinya mencapai 1.822 lot (9.110 metrik ton) pada 2023.
Selain itu, dalam mendorong transaksi CPO, melalui Peraturan Tata Tertib (PTT) Bursa, Bappebti telah memperluas lokasi serah terima CPO fisik menjadi 19 pelabuhan. Masing-masing Meulaboh, Teluk Bayur, Pulau Baai, Panjang, Talang Duku, Boom Baru, Kijing, Bumiharjo, Bagendang, Trisaksi, Semayang, Maloy, Mamuju, Manokwari, Bintuni, Jayapura, dan Merauke, selain Dumai dan Belawan.
“Sebagai langkah konkret pada 2024, Bappebti mendorong peningkatan likuiditas transaksi CPO di bursa. Saya meminta kepada ekosistem Bursa CPO yang diberi mandat untuk menjalankan Bursa CPO fisik dan futures dengan baik melalui layanan yang lebih optimal," kata Plt. Bappebti, Kasan, dalam siaran pers, Minggu (14/1).
"Bursa juga harus independen, adil, dan berintegritas. Selain itu, kepada seluruh pelaku usaha CPO, baik yang besar maupun pabrik kelapa sawit (PKS), diharapkan untuk ikut meramaikan transaksi di bursa CPO Indonesia,” tambahnya.
Langkah strategis lain yang akan dilakukan Bappebti pada 2024 yaitu meningkatkan pelatihan/sosialisasi kepada pelaku usaha dan mendorong pelaku usaha CPO lokal untuk bertransaksi di Bursa CPO.
"Juga mendorong transaksi CPO orientasi ekspor dan menguatkan kolaborasi Bappebti dengan bursa, unit dan kementerian terkait, serta asosiasi. Termasuk mendorong pemberian insentif," tutupnya.
Komentar Via Facebook :