Berita / Nasional /
BBM Naik, Buah Sawit Terancam Busuk
Aceh, elaes.co - Tidak sedikit supir angkutan komoditi keluhkan harga BBM yang beberapa waktu lalu dinaikan oleh pemerintah. Tidak terkecuali di Provinsi Aceh. Bukan hanya harganya yang tinggi, kelangkaan juga sering terjadi di wilayah itu.
Seperti diinformasikan Sekretaris DPW APKASINDO Aceh, Fadhli Ali kelangkaan BBM jenis solar khususnya sering terjadi baik di Aceh pesisir Timur-Utara, Timur-Utara, Banda Aceh dan juga Pesisir Barat Selatan Aceh (Barsela). Ini tentu berdampak pada angkutan atau transportasi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
"Sudah biayanya naik, terancam busuk pula hasil kebun petani lantaran langkanya BBM tadi," kata dia kepada elaeis.co, Selasa (20/9).
Gara-gara kelangkaan tadi biasanya truk bisa antre hingga 3 jam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Malah tidak sedikit yang justru tidak kebagian solar.
"Kalau sudah begini, bukan hanya gaji supir angkutan saja yang terancam, namun juga penghasil petani bakal menurun. Sebab kualitas buah jika terlalu lama diangkut maka menurun. Jika kualitas menurun maka turun pula harganya," bebernya.
Lanjut lagi, hasil kebun petani juga akan kembali tertekan jika kendaraan tadi sudah tidak mendapatkan bahan bakar di SPBU. Sebab terpaksa akan mengisi minyak pada pedagang eceran yang harganya tentu lebih mahal.
"Ada sebagian yang memilih untuk memakai BBM non subsidi. Lagi- lagi harganya jauh lebih tinggi. Malah ada juga kendala regulasi aplikasi dimana kendaraan sudah mendaftar di aplikasi Mypertamina namun tak kunjung mendapatkan verifikasi. Sehingga tidak diperkenankan mengisi BBM bersubsidi," bebernya.
Lagi-lagi kata Fadhli yang menjadi tumbal adalah petani kelapa sawit yang masih dihadapkan dengan karut marutnya permasalahan yang ada. Dimana harga belum normal, komponen untuk perawatan seperti pupuk dan pestisida mahal.
"Petani bisa apa, sekarang tentu hanya pasrah dengan aturan yang ada," tutupnya.
Komentar Via Facebook :