https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

BBM Naik, Pupuk Makin Mahal

BBM Naik, Pupuk Makin Mahal

Gudang pupuk organik milik Forum Petani Renah Mendaluh. Foto: Febri/elaeis.co


Merlung, elaeis.co - Ardiansyah, Ketua Asosiasi Petani Berkah Mandah Lestari (APBML) di Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi, mengeluhkan naiknya harga pupuk akibat kenaikan BBM.

"Harga pupuk mahalnya minta ampun, sementara harga tandan buah segar (TBS) sawit masih belum sesuai harapan," ujarnya, Kamis (22/9).

Menurutnya, harga pupuk di Tanjung Jabung Barat ada yang melonjak lebih 100 persen.

"Pupuk MOp naik dari awalnya Rp 310 ribu menjadi Rp 612 ribu per karung, Urea dari Rp 210 ribu menjadi Rp 580 ribu, Rock Phosphate (RP) dari Rp 80 ribu menjadi Rp 150 ribu," sebutnya.

"Itu harga per Agustus 2022 lalu. Kalau harga semenjak kenaikan BBM, naik lagi sekitar 50 ribu per karung. Naiknya harga BBM menambah beban petani," tambahnya.

Menyiasati mahalnya harga pupuk non subsidi, Suhaili dan petani lain anggota Forum Petani Renah Mendaluh, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjungjabung Barat, menggalakkan penggunaan pupuk organik untuk kebun sawitnya.

"Dibuat dari abu jangkos, solid, kotoran ternak, dan lain-lain. Pupuk kimia sekarang tak terjangkau lagi harganya," pungkasnya.
 

Komentar Via Facebook :