Berita / Sumatera /
Begini Bedanya Pekebun dan Petani Sawit di Bengkulu
Bengkulu, elaeis.co - Harga TBS kelapa sawit di Provinsi Bengkulu saat ini stabil di kisaran Rp 2.000/kg. Pundi-pundi para pekebun sawit makin tebal.
"Pekebun rata-rata menjadikan kebun sawit sebagai pendapatan tambahan, bukan pendapatan utama. Dengan harga sawit segitu, mereka sudah untung besar," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan, kemarin.
Dia menyebutkan, pekebun sawit berbeda dengan petani kelapa sawit. Para pekebun sawit masih memiliki penghasilan di luar dari kebun.
"Pekebun sawit biasanya ada yang bekerja jadi PNS hingga Polisi," katanya.
Selain itu, para pekebun juga memiliki luas lahan kelapa sawit rata-rata mencapai 30 hingga 50 hektare. Di mana setiap hektare minimal menghasilkan 2 ton setiap panen. Artinya pekebun kelapa sawit mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp 120 juta jika harga TBS sebesar Rp 2 ribu per kilogram.
"Pekebun sawit mana pernah rugi," ujarnya.
Sementara itu, petani kelapa sawit justru tidak pernah untung. Mereka hanya mengandalkan kebun sawit sebagai pendapatan utama. Sehingga ketika harga TBS kelapa sawit turun, maka petani kelapa sawit menjadi yang sangat menderita.
"Karena mereka tidak punya penghasilan lain, petani sawit hidupnya hanya dari kebun sawit. Sedangkan pekebun sawit, harga TBS turun pun, mereka masih ada penghasilan lain," tutupnya.
Komentar Via Facebook :