Berita / Kalimantan /
Begini Cara Gapki Kaltim dan ILO Indonesia Hempang Isu Miring Soal Ketenagakerjaan dan Gender
Samarinda, elaeis.co - Industri kelapa sawit Indonesia terus menjadi sasaran kampanye negatif di pasar global dan dikait-kaitkan dengan isu ketenagakerjaan, kesetaraan gender, pekerja anak, dan lingkungan.
Merespon hal tersebut, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (gapki) Cabang Kalimantan Timur menggandeng International Labour Organization (ILO) Indonesia membuat program bersama berdurasi 6 bulan. Pembukaan kegiatan ini berlangsung di Samarinda dan dihadiri perwakilan ILO Indonesia, Januar F. Rustandie.
"Semoga kegiatan pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan dapat dijadikan contoh oleh cabang-cabang Gapki daerah lain di Indonesia," kata Januar dalam keterangan resmi dikutip Senin (29/1).
2 perusahaan sawit ditetapkan sebagai pilot project, yaitu PT Telen di Kabupaten Kutai Timur dan PT Tritunggal Sentra Buana Plantation di Kabupaten Kutai Kartanegara. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan penguatan kapasitas bagi pekerja dan komunitas terhadap Norma Ketenagakerjaan, K3 dan Kesetaraan Gender.
"Diharapkan di ujung kegiatan diperoleh penguatan kapasitas dan pengetahuan tentang standar ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan pengarusutamaan gender bagi para komunitas, terutama para pekerja perempuan mitra kerja/rantai pasok sektor industri kelapa sawit," kata Wakil Ketua Gapki Kaltim Hendro Setyo Aji.
Gapki Pusat yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan SDM Sumarjo Saragih merespon baik kegiatan ini. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur Rozani Erawadi juga berharap agar pelatihan ini bisa berdampak positif bagi peserta pelatihan dan dapat menerapkannya di tempat asalnya.
Sedangkan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, Ahmad Muzzakir, menilai kegiatan ini sangat positif bagi para komunitas mitra kerja perusahaan dalam pemahaman norma ketenagakerjaan, K3 dan kesetaraan gender.
Pelatihan sendiri diisi paparan para narasumber. Januar menyampaikan materi bertema “Pentingnya Sosial Dialog dalam Forum Komunitas”. Sementara perwakilan PT REA Kaltim Plantations, Dedy Raisandy, menyampaikan materi “Peningkatan Pengetahuan tentang Hak Pekerja dan Kesetaraan Gender di Industri Kelapa Sawit”.
Keduanya menerangkan tentang hak-hak para pekerja yang lazim didapatkan pada perusahaan dan perlakuan kaum pekerja perempuan di lingkup perusahaan.
Selian paparan dari 2 nara sumber itu, hadir pula konsultan dan praktisi ketenagakerjaan, Wartoyo, dan perwakilan dari PT Astra Agro Lestari, Antonius, yang menyampaikan soal peningkatan pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada industri kelapa sawit.
Usai sesi diskusi, peserta dan Tim Gapki Cabang Kaltim bersama ILO Indonesia berkunjung ke level komunitas yaitu ke PT Tritunggal Sentra Buana di Kecamatan Muara Badak, dan PT Telen di Kecamatan Kaubun. Di dua lokasi tersebut diadakan pelatihan lanjutan level komunitas bersama dengan para rantai pasok berserta perangkat desa setempat.
Tujuannya untuk memperluas jangkauan dampak dari pelatihan yang diadakan sebelumnya dan memastikan apa yang sudah direncanakan sebelumnya sudah diimplementasikan di lapangan. Dan yang tak kalah penting, memastikan kendala-kendala yang dihadapi dapat dicarikan solusi terbaik dan diterima oleh semua pihak.
Dari kunjungan lapangan tersebut, fasilitator mendapat gambaran bahwa rencana aksi yang dibuat telah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai target yang ditentukan sebelumnya.
Komentar Via Facebook :