Berita / Bisnis /
Begini Dampak Sentra Sawit Bagi Industri Otomotif
Branch Manager Astra Daihatsu Pekanbaru, Saulius Farlian. foto: syahrul
Pekanbaru, elaeis.co - Kalau saja sentra-sentra perkebunan kelapa sawit tidak bertebaran di Indonesia, bisa jadi pandemi covid-19 akan sangat berdampak buruk pada pelaku industri otomotif, tak terkecuali pada PT. Astra International Daihatsu.�
Ini terungkap dari obrolan elaeis.co dengan Branch Manager Astra Daihatsu Pekanbaru, Saulius Farlian, tiga hari lalu. ��
Saulius menyebut, permintaan otomotif jauh lebih tinggi di daerah sentra penghasil sawit ketimbang di Pulau Jawa. Padahal Pulau Jawa adalah pemilik 56,1 persen penduduk Indonesia. � �
Di Riau sendiri misalnya. Hampir tiap bulan penjualan Daihatsu meningkat. Bahkan sangking tingginya permintaan, sederet varian Daihatsu kehabisan stok. ��
"Memang, kebijakan pemerintah memberlakukan�pembebasan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). Namun semakin bagusnya harga sawit lah yang mempengaruhi peningkatan penjualan kami," katanya.�
Soalnya kata Saulius, rata-rata konsumen yang datang membeli produknya adalah pengusaha atau keluarga yang berkutat di kelapa sawit.
Itulah makanya kata Saulius, sawit benar-benar menjadi komoditi yang sama sekali tidak terdampak oleh pandemi covid-19.�
"Memang sempat ada penurunan, tapi tetap ada perputaran uang. Kalau perputaran uang masih ada, maka perekonomian masih dikatakan aman," ujarnya.
Ke depan kata Saulius, prospek perekonomian di sektor perkebunan sawit akan tetap menggiurkan lantaran adanya upaya pemerintah menjalankan mandatori biodisel.�
"Saat ini kan baru Biodisel (B) 30. Ini artinya, bahan bakar diesel yang ada sekarang, Biodiesel 30 persen, solar 70%. Kalau nanti campuran ini meningkat menjadi B50 atau bahkan murni biodiesel (B100), otomatis harga sawit akan meningkat �lantaran permintaan bahan baku biodiesel semakin besar. Lantaran Riau sentra sawit, maka Riau akan semakin 'subur'," terangnya.�
�







Komentar Via Facebook :