https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Begini Efek Berantai Penurunan Harga TBS

Begini Efek Berantai Penurunan Harga TBS

Ketua Umum BPD Hipmi Bengkulu, Undang Sumbaga. Foto: Jos/elaeis.co


Bengkulu, elaeis.co - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bengkulu menyebutkan bahwa penurunan harga tandan buah segar (TBS) sawit menyebabkan ekonomi masyarakat pada umumnya dan petani pada khususnya terganggu. Banyak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari akibat murahnya harga TBS.

Di Bengkulu, saat ini harga TBS di tingkat pabrik hanya antara Rp 960 hingga Rp 1.160/kg. Nilai itu jauh di bawah harga ketetapan pemerintah sebesar Rp 1.942,94/kg.

Ketua Umum BPD Hipmi Bengkulu, Undang Sumbaga mengatakan, ekonomi masyarakat Bengkulu sangat bergantung dengan kelapa sawit. Pasalnya hampir 65 persen penduduk di Bengkulu bekerja di perkebunan kelapa sawit dan perusahaan pengolahan kelapa sawit. Jika harga TBS terus mengalami penurunan, akibatnya tidak hanya berdampak pada pemasukan masyarakat, tetapi juga pada ekonomi daerah.

"Penurunan harga TBS sawit tentu akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Ketika daya beli masyarakat rendah, maka pengaruhnya sangat besar ke ekonomi daerah. Sehingga pertumbuhan ekonomi daerah akan menjadi menurun," katanya, Sabtu (25/6).

"Kita tidak ingin itu terjadi, tapi mau bagaimana lagi," tambahnya.

Undang berharap pemda mengambil langkah taktis dan tegas dalam menangani persoalan turunnya harga TBS di daerah. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka dampaknya akan sangat besar.

"Karena sektor ini menyangkut hajat hidup orang banyak, dampaknya saya pikir sangat besar. Tidak hanya perekonomian daerah, pendapatan daerah dan negara dari pajak juga akan mengalami penurunan," tuturnya.

 

 

Komentar Via Facebook :