Berita / Internasional /
Begini Komitmen Swiss terhadap Sawit Indonesia
Jakarta, elaeis.co - Indonesia dan Swiss sepakat membangun kerja sama dan perdagangan bebas satu sama lain, termasuk di bidang perdagangan produk-produk turunan kelapa sawit.
Sebelumnya, sejak 1 November 2021, Swiss bersama negara The European Free Trade Association (EFTA) lainnya, yakni Norwegia, Islandia, Liechtenstein, sudah menyepakati kemitraan ekonomi komprehensif dengan Indonesia.
Swiss, salah satu negara mungil namun kaya di benua Eropa, memberikan komitmen yang kuat dalam pengembangan rantai pasok kelapa sawit asal Indonesia di tingkat global.
Dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri yang diterima elaeis.co, Senin (28/2/2022), disebutkan, komitmen itu diungkapkan pihak Swiss dalam pertemuan sesi ke-9 Komisi Bersama Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-Swiss yang dilakukan secara daring, Kamis(24/2/2022).
Dalam webinar daring itu, baik RI dan Swiss, membahas berbagai hal mulai dari solusi permasalahan rantai pasok global hingga kelapa sawit.
Selain pihak delegasi pemerintah RI dan Swiss, webinar daring itu juga dihadiri Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Shinta Sukamdani dan beberapa pengusaha lainnya.
Terkait kelapa sawit, Dirjen Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Ngurah Swajaya, yang memimpin delegasi RI dalam pertemuan daring itu berharap pemerintah Swiss dalam waktu dekat dapat menerima sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan Indonesia (ISPO) sebagai salah satu dari empat sertifikasi yang telah diakui dalam ordonansi kelapa sawit di Swiss.
Menanggapi permintaan mantan Duta Besar RI untuk ASEAN dan Singapura itu, pihak Swiss memberikan komitmen untuk membantu peningkatan kapasitas petani sawit skala kecil di Indonesia. Salah satu cara yang akan ditempuh adalah melalui skema kerja sama pembangunan 2021-2024.
Selain itu, menurut Kepala Hubungan Ekonomi Bilateral Asia dan Oseania Kementerian Ekonomi Swiss, Fabienne Wassermann, negara itu pun bersedia mengerahkan kelompok perusahaan pelayaran untuk membantu penguatan rantai pasok dan logistik Indonesia, termasuk untuk produk-produk sawit.
“Perusahaan pelayaran Swiss siap bantu atasi permasalahan rantai pasok global dan logistik di Indonesia, melalui pembukaan jalur pelayaran langsung dari Indonesia ke negara tujuan ekspor," ujar Fabienne.
Sekadar informasi, investasi Swiss di Indonesia pada tahun 2021 mencapai US$ 576,3 juta. Jumlah ini naik empat kali lipat dari sebelumnya yang mencapai US$ 130,9 juta di tahun 2020.
Angka ini bahkan telah melampaui nilai investasi di masa sebelum pandemi. Dalam 3 tahun terakhir (2019-2021), Indonesia terus mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan Swiss.
Komentar Via Facebook :