Berita / Sumatera /
Begini Risikonya Jika Panen Sawit Tidak Tepat Waktu Versi Dinas TPHP Bengkulu
Bengkulu, elaeis.co - Untuk mendapatkan hasil produksi minyak sawit yang baik, kegiatan pemanenan menjadi salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan pelaku perkebunan.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi, kegiatan pemanenan sangat berdampak positif terhadap hasil produksi sawit. Kandungan minyak dan Asam Bebas Lemak (ALB) bakal mencapai tinggi pada kondisi kematangan optimum.
"Jika dipanen tepat waktu, kuantitas dan kualitas minyak yang diekstraksi dari buah sawit akan semakin maksimal. Buah yang belum matang memiliki kadar ALB yang rendah sehingga hasil rendemen minyaknya juga rendah," kata Rosmala, kemarin.
Bahkan, lanjutnya, memanen terlalu dini dapat meningkatkan stres pada tanaman kelapa sawit. Tanaman yang stres cenderung mengalami gangguan pertumbuhan dan kesehatan, serta bisa memengaruhi pembentukan bunga betina yang vital untuk produksi minyak kelapa sawit.
"Petani sawit jangan memanen kelapa sawit terlalu dini, pastikan buah sawit yang dipanen itu matang sempurna, karena kalau belum maka akan membuat tanaman stres," ujarnya.
Tak hanya itu, waktu pemanenan yang tidak tepat juga bisa menyebabkan buah sawit menjadi busuk atau rusak, menciptakan lingkungan lembab yang memicu pertumbuhan jamur patogen yang merugikan hasil panen, serta kesehatan tanaman. Selain itu hal yang tak kalah penting adalah dampak ekonomis.
"Panen terlalu cepat sebelum waktu kematangan ideal juga berdampak pada harga jual. Pabrik biasanya melakukan pemotongan harga yang besar jika menerima buah mentah. Ini akan bikin petani rugi karena hasil tanaman dihargai rendah," ujarnya.
Komentar Via Facebook :