https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Begini Upaya Pemkab Sanggau Agar Produk Petani Diterima Pasar Global

Begini Upaya Pemkab Sanggau Agar Produk Petani Diterima Pasar Global

Pemerintah melaksanakan Program PSR di Kecamatan Meliau sebagai salah satu upaya mewujudkan perkebunan sawit berkelanjutan. Foto: Disbunnak Sanggau


Sanggau, elaeis.co - Pemerintah Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (kalbar), terus berupaya mewujudkan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. Sejumlah pihak digandeng, salah satunya Solidaridad dan Henkel.

Kemarin, Dinas Perkebunan dan Peternakan  (disbunak) Sanggau dan Solidaridad melakukan Kick off Project Henkel, National Initiatives for Sustainable & Climate Smart Oil Palm Smallholders (NISCOPS) atau inisiatif pemerintah untuk petani sawit yang berkelanjutan dan ramah iklim.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Dibunnak Kalbar, perwakilan dari LTKL, Advisor GIZ SASCI, SPKS, USAID SEGAR, Project Folur, Elpagar, Camat Kapuas dan penyuluh perkebunan, sejumlah kepada desa yang terdampak proyek, perwakilan petani, dan KUD.

Kepala Disbunnak Sanggau, Syafriansyah, mengatakan, pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah daerah. Sebab, proses produksi, mulai dari penanaman hingga pemasaran sawit, merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

"Diperlukan kerja sama antara stakeholder dan  untuk membangun perkebunan dalam mendorong peningkatan kesejahteraan petani dan produksi kelapa sawit sehingga dapat mewujudkan kelapa sawit berkelanjutan,” jelasnya dalam keterangan resmi Diskominfo Sanggau.

Dia menjelaskan, luas perkebunan sawit di Kabupaten Sanggau mencapai 310 ribu hektare, 90 ribu hektare diantaranya adalah kebun rakyat.

"Kebun sawit swadaya inilah yang butuh perhatian kita bersama, agar dari budidaya sampai pemasaran memenuhi nilai-nilai keberlanjutan," tukasnya.
 
Untuk itulah dia meminta Solidaridad dan Henkel selaku mitra bisa membantu petani dalam rangka memastikan rantai pasok sesuai dengan kaidah perkebunan sawit berkelanjutan.

"Sehingga produk petani swadaya bisa diterima tidak hanya di pasar nasional tapi juga internasional," tukasnya.

Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Setda Sanggau, Paulus Usrin, mengharapkan proyek ini bisa meningkatkan produktivitas petani sawit, mencegah deforestasi, dan meningkatkan transparansi serta keterlacakan rantai pasok sawit.

"Dengan dukungan 1.200 petani kecil sawit, diharapkan proyek ini bisa mencegah penggunaan lahan yang berlebihan serta mencegah hilangnya keanekaragaman hayati dengan melindungi dan memulihkan hutan dan lahan gambut yang pada akhirnya berkontribusi pada pengurangan perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca," bebernya.
 

Komentar Via Facebook :